Penurunan Tajam Saham Nigeria Dipicu Kekhawatiran Pajak Keuntungan Modal Baru

Diedit oleh: gaya ❤️ one

Pasar ekuitas Nigeria mengalami kemerosotan tajam sepanjang November 2025, sebuah koreksi signifikan yang dipicu oleh kekhawatiran investor menjelang implementasi Pajak Keuntungan Modal (CGT) yang baru, yang dijadwalkan berlaku mulai 1 Januari 2026 di bawah payung Undang-Undang Pajak Nigeria 2025. Ketidakpastian regulasi ini mendorong arus keluar modal yang substansial dari pasar domestik, dengan para investor global memantau dengan cermat keputusan akhir pemerintah mengenai struktur pajak tersebut.

Pada akhir November 2025, kapitalisasi pasar di Bursa Efek Nigeria (NGX) menyusut sebesar N6,54 triliun, menandai kinerja bulanan terburuk dalam sejarah pasar tersebut, dan ditutup pada angka N91,286 triliun. Penurunan ini mencerminkan kontraksi bulanan sebesar 6,69 persen dari penutupan N97,83 triliun pada akhir Oktober. Sepuluh perusahaan blue-chip mengalami kerugian kolektif yang mencapai N4,95 triliun, sebuah manifestasi dari aksi ambil untung yang intensif akibat perubahan tarif pajak yang akan datang.

Perubahan utama yang memicu gejolak ini adalah peningkatan tarif CGT dari tarif datar 10 persen menjadi tarif progresif hingga 30 persen untuk perusahaan di bawah Undang-Undang Pajak Nigeria (NTA) yang ditandatangani oleh Presiden Bola Ahmed Tinubu pada 26 Juni 2025. Untuk individu, keuntungan modal kini akan dikenakan pajak sesuai dengan tarif pajak penghasilan pribadi (PIT) yang progresif, yang dapat mencapai 25 persen. Perubahan ini bertujuan untuk menyelaraskan CGT dengan tarif Pajak Penghasilan Perusahaan (CIT) dan menghilangkan arbitrase pajak.

Di antara para pemain utama, Dangote Cement menjadi yang paling terpukul, kehilangan N2,12 triliun dalam nilai pasar karena sahamnya terdepresiasi sebesar 19 persen menjadi N534,60 per saham dari harga sebelumnya N660,00. Sementara itu, MTN Nigeria mengalami penurunan nilai sebesar N1,04 triliun, dengan depresiasi saham sebesar 9,5 persen yang membawanya ke level N470,60 per saham. Akibat dari tekanan jual ini, Indeks Barang Industri NGX mencatat penurunan sektor terbesar, anjlok 13,80 persen Month-on-Month (MoM).

Di tengah kekhawatiran pasar, Menteri Keuangan dan Menteri Koordinator Perekonomian, Bapak Wale Edun, telah memberikan jaminan bahwa Pemerintah Federal akan meninjau kembali kerangka kerja CGT sebelum tanggal efektif Januari 2026. Pernyataan ini disampaikan saat upacara penutupan Gong untuk memperingati pencatatan Dana Investasi Real Estat (MREIF) Kementerian Keuangan di Lagos. Edun menekankan bahwa peninjauan ini akan menyeimbangkan tujuan pendapatan pemerintah dengan kebutuhan untuk menarik modal swasta. Pejabat juga mengklarifikasi bahwa investasi kembali hasil penjualan ke sekuritas pendapatan tetap akan dikenakan pajak 25 persen, berbeda dengan beberapa ketakutan awal. Komite Implementasi Kebijakan Pajak Nasional ditugaskan untuk menangani masalah-masalah ini dalam waktu dekat.

Ketua Komite Reformasi Fiskal dan Pajak Kepresidenan, Bapak Taiwo Oyedele, sebelumnya telah mengklarifikasi bahwa sebagian perdebatan seputar kerangka kerja baru tersebut berasal dari kesalahpahaman, menyatakan bahwa reformasi tersebut bertujuan untuk mempromosikan ekuitas dan mengurangi risiko investasi. Meskipun terjadi penurunan tajam di bulan November, pasar ekuitas Nigeria masih mencatat kenaikan signifikan sebesar 45,45 persen atau N28,57 triliun secara year-to-date (YTD) hingga 28 November 2025, dibandingkan dengan kapitalisasi awal tahun N62,763 triliun. Namun, kerugian besar di bulan November telah meredam optimisme awal, menunjukkan bahwa kepercayaan investor tetap rapuh menjelang tenggat waktu Januari 2026.

4 Tampilan

Sumber-sumber

  • THISDAYLIVE

  • Vanguard News

  • Daily Post Nigeria

  • THISDAY

  • Nairalytics

  • Punch Newspapers

Apakah Anda menemukan kesalahan atau ketidakakuratan?

Kami akan mempertimbangkan komentar Anda sesegera mungkin.

Penurunan Tajam Saham Nigeria Dipicu Kekha... | Gaya One