Kurikulum Balearic 2025-2026 Tekankan Matematika dan Batasi Perangkat Digital

Diedit oleh: Olga Samsonova

Pemerintah Kepulauan Balearic, di bawah kepemimpinan Presiden Marga Prohens, telah menginisiasi reformasi kurikulum substansial yang dijadwalkan berlaku pada tahun ajaran 2025-2026. Reformasi ini secara eksplisit mengutamakan pemulihan budaya upaya dan pengejaran keunggulan dalam model pendidikan, sebagai respons terhadap tuntutan masyarakat yang menginginkan fokus pada pembelajaran nyata ketimbang birokrasi. Inisiatif ini dikembangkan melalui kolaborasi dengan lebih dari seratus pendidik dan pakar, sekaligus mengintegrasikan 32 rekomendasi dari laporan peningkatan pendidikan nasional.

Presiden Prohens, yang menjabat sejak Juli 2023, menegaskan bahwa tujuan utamanya adalah mengembalikan nilai upaya dalam sistem pendidikan. Inti dari perubahan ini adalah peningkatan alokasi jam pelajaran untuk Matematika di semua jenjang pendidikan, sebuah langkah yang dianggap vital untuk menumbuhkan kemampuan berpikir kritis dan memperbaiki skor dalam asesmen internasional seperti PISA. Di Pendidikan Dasar, siklus awal akan mengalami penguatan jam pelajaran Matematika, pendidikan bahasa asing, dan pendidikan seni, sementara siklus ketiga akan memperkuat pengetahuan lingkungan.

Untuk Pendidikan Menengah (ESO), jam pelajaran Matematika dan bahasa akan ditingkatkan pada tahun kedua dan keempat, disertai pengenalan mata pelajaran pilihan baru yang dirancang untuk memperkuat kompetensi linguistik dan matematis siswa. Pada jenjang Baccalaureate, beban mingguan siswa akan bertambah dari 31 menjadi 33 jam, memberikan ruang lebih besar untuk mata pelajaran modalitas dan pilihan. Proyek Penelitian tradisional di Baccalaureate akan bertransformasi menjadi mata pelajaran pilihan yang lebih kreatif, yaitu Proyek Penelitian, Analisis, dan Kreativitas. Pembaruan ini juga mencakup penambahan mata pelajaran Baccalaureate baru seperti Uni Eropa dan Proyek Bisnis.

Untuk melindungi perkembangan kognitif dan emosional siswa, kerangka kerja baru ini memberlakukan pembatasan ketat pada penggunaan perangkat digital. Penggunaan perangkat individual dilarang sama sekali pada tahun-tahun awal pendidikan, kecuali dalam program spesifik yang dibatasi maksimal satu jam per minggu. Mulai tahun keempat Pendidikan Dasar, penggunaan perangkat individual dibatasi hingga satu jam per hari, dengan kemungkinan perluasan di bawah tujuan pedagogis yang terkontrol ketat pada dua tahun terakhir. Kebijakan pembatasan perangkat digital ini sejalan dengan tren Eropa yang lebih luas, di mana beberapa negara seperti Belgia, Spanyol, dan Inggris telah menunjukkan peningkatan hasil pembelajaran setelah menghapus ponsel pintar dari sekolah.

Kekhawatiran ini muncul karena notifikasi dan kedekatan dengan perangkat seluler terbukti mengganggu konsentrasi, bahkan penelitian menunjukkan siswa memerlukan waktu hingga 20 menit untuk kembali fokus setelah aktivitas non-akademik. Secara lebih luas, Pemerintah Spanyol juga sedang mempertimbangkan usulan peringatan kesehatan wajib pada perangkat digital, yang mencakup risiko gangguan tidur dan konsentrasi, sebuah langkah yang didukung oleh laporan panel 50 ahli. Selain penyesuaian kurikulum dan teknologi, reformasi ini juga bertujuan untuk mengurangi beban administratif guru secara signifikan, sekaligus memberikan otonomi yang lebih besar kepada sekolah untuk menyesuaikan program pembelajaran dengan realitas spesifik setiap kelompok siswa.

7 Tampilan

Sumber-sumber

  • okdiario.com

  • Fibwi Diario

  • Infobae

  • Europa Press

  • OkDiario

  • Formentera Avui

Apakah Anda menemukan kesalahan atau ketidakakuratan?

Kami akan mempertimbangkan komentar Anda sesegera mungkin.