Gemini South Rayakan 25 Tahun dengan Citra Nebula Kupu-Kupu NGC 6302

Observatorium Gemini South, bagian dari International Gemini Observatory, baru-baru ini memperingati seperempat abad sejak teleskop 8,1 meter tersebut mencapai Cahaya Pertama pada November 2000 di Pegunungan Andes Chili. Untuk menandai ulang tahun ke-25 ini, teleskop yang dioperasikan oleh NSF NOIRLab ini menyelenggarakan kontes pencitraan di mana siswa di Chili memberikan suara untuk menentukan target pengamatan berikutnya. Pilihan jatuh pada Nebula Kupu-kupu, yang secara formal dikenal sebagai NGC 6302, sebuah objek yang menampilkan spektrum gas terionisasi yang kompleks.

Citra baru yang ditangkap oleh Gemini South pada akhir tahun 2025 menyajikan detail luar biasa mengenai struktur nebula yang rumit. Warna merah dalam gambar baru ini merepresentasikan hidrogen yang terionisasi, sementara rona biru mengindikasikan adanya oksigen terionisasi. Nebula Kupu-kupu, yang juga dikenal sebagai Nebula Serangga atau Sharpless 6, terletak pada jarak estimasi antara 2.500 hingga 3.800 tahun cahaya dari Bumi, berada dalam gugus bintang Scorpius. Objek ini merupakan nebula planeter bipolar, fase evolusi bintang di mana bintang progenitor—diperkirakan dahulu berukuran hingga 1.000 kali diameter Matahari—melepaskan lapisan terluarnya sekitar 2.000 tahun yang lalu.

Struktur ikonik 'sayap' nebula ini terbentuk melalui proses dua tahap yang dinamis. Tahap awal melibatkan pembentukan piringan ekuatorial gelap akibat materi lapisan luar yang bergerak lebih lambat, yang kemudian diikuti oleh hembusan angin bintang cepat yang melesat melebihi tiga juta kilometer per jam, secara tegak lurus memahat gas menjadi bentuk sayap. Di jantung NGC 6302 bersemayam sebuah bintang katai putih yang merupakan salah satu bintang terpanas yang terdeteksi, dengan suhu permukaan melampaui 250.000 derajat Celsius. Energi intens yang dipancarkan oleh katai putih ini, yang memiliki massa sekitar 0,64 massa Matahari, bertanggung jawab untuk mengionisasi gas-gas yang terbuang, menyebabkan nebula bersinar.

Citra dari Gemini South ini memberikan kontras data dengan citra tahun 2009 dari Teleskop Antariksa Hubble, di mana warna merah pada citra Hubble merepresentasikan nitrogen terionisasi, bukan hidrogen. Perbandingan citra dari berbagai instrumen sangat penting untuk meningkatkan pemahaman modern tentang evolusi kosmik, menunjukkan bagaimana elemen-elemen yang ditempa di nebula dapat menjadi benih bagi pembentukan bintang dan planet di masa depan. Rentang spasial nebula ini membentang lebih dari dua tahun cahaya, dan strukturnya dikategorikan sebagai salah satu yang paling rumit yang pernah teramati dalam nebula planeter.

Proyek Gemini sendiri merupakan kolaborasi internasional yang melibatkan Amerika Serikat (melalui NSF), Argentina, Brasil, Kanada, Inggris, dan Chili. Gemini South mencapai Cahaya Pertama pada November 2000, tak lama sebelum wafatnya astronom visioner di balik proyek ini, Fred Gillett, yang namanya kemudian diabadikan pada teleskop Gemini North. Pengamatan lanjutan dari teleskop ini terus mendorong batas-batas astronomi observasional, termasuk studi tentang jet gas yang melesat hingga 500 mil per detik yang ditemukan pada nebula ini. Nasib Nebula Kupu-kupu ini memberikan petunjuk tentang masa depan Matahari kita sendiri, yang diperkirakan akan mengalami transformasi serupa dalam waktu sekitar lima miliar tahun.