Dengkuran Kucing Lebih Andal Identifikasi Individu daripada Meongan, Studi Akustik Ungkap
Diedit oleh: Olga Samsonova
Sebuah penelitian akustik terbaru mengenai komunikasi vokal kucing domestik menyoroti keunggulan pola dengkuran dibandingkan dengan meongan yang lebih umum digunakan. Analisis mendalam menemukan bahwa ritme dengkuran berfungsi sebagai penanda akustik yang lebih konsisten untuk mengenali kucing individu dibandingkan dengan suara meongan yang sering digunakan kucing saat berinteraksi dengan manusia.
Para peneliti mengadopsi metodologi dari bidang pengenalan ucapan manusia untuk menganalisis struktur sonik kedua jenis vokalisasi tersebut. Hasil studi mengonfirmasi bahwa meskipun setiap suara memiliki ciri khas, dengkuran menunjukkan tingkat keandalan yang secara signifikan lebih tinggi dalam proses identifikasi spesifik individu. Dengkuran, yang secara tradisional dikaitkan dengan relaksasi atau komunikasi induk-anak, terbukti memiliki karakteristik unik yang stabil pada setiap subjek yang diteliti.
Sebaliknya, meongan menunjukkan fleksibilitas yang jauh lebih besar, terutama ketika kucing menggunakannya untuk menyampaikan kebutuhan kepada manusia, seperti meminta perhatian atau makanan. Fleksibilitas kontekstual ini menyebabkan meongan memperlihatkan variasi yang lebih besar dalam rekaman dari individu yang sama, berbeda dengan dengkuran yang cenderung stabil. Dalam konteks evolusioner, meongan kucing domestik juga menunjukkan tingkat variabilitas yang lebih tinggi dibandingkan dengan vokal lima kerabat liarnya, termasuk cougar dan kucing liar Afrika.
Para ilmuwan berteori bahwa peningkatan fleksibilitas vokal ini merupakan adaptasi evolusioner yang timbul seiring dengan integrasi pola hidup kucing ke dalam rutinitas dan ekspektasi kehidupan bersama manusia. Kucing liar Afrika, Felis silvestris lybica, diyakini sebagai nenek moyang kucing domestik, yang proses domestikasinya dimulai sekitar 10.000 tahun lalu di wilayah Bulan Sabit Subur. Perbedaan perilaku ini mencerminkan pengembangan repertoar komunikasi yang lebih luas oleh kucing domestik untuk berinteraksi dalam lingkungan antropogenik.
Frekuensi dengkuran kucing dewasa umumnya berkisar antara 20 hingga 140 Hertz, sebuah rentang getaran yang dipercaya memiliki manfaat terapeutik bagi manusia, termasuk penurunan stres dan bantuan penyembuhan tulang. Stabilitas akustik dengkuran mengindikasikan bahwa ia mungkin mempertahankan fungsi biologis yang lebih mendasar, kurang dipengaruhi oleh tekanan komunikasi sosial dinamis seperti meongan yang digunakan untuk interaksi manusia. Populasi kucing domestik, yang jauh melebihi kucing ras yang hanya sekitar 1% dari total populasi global, menunjukkan adaptasi perilaku yang signifikan, berbeda dengan kerabat liarnya yang mempertahankan pola hidup mandiri di alam bebas.
15 Tampilan
Sumber-sumber
research-in-germany.org
ResearchGate
ResearchGate
Associazione Teriologica Italiana
Museum für Naturkunde Berlin
Baca lebih banyak berita tentang topik ini:
Apakah Anda menemukan kesalahan atau ketidakakuratan?
Kami akan mempertimbangkan komentar Anda sesegera mungkin.
