AS Kurangi Bantuan Keamanan ke Eropa Timur, Eropa Tinjau Ulang Pertahanan

Diedit oleh: Tatyana Hurynovich

Amerika Serikat berencana untuk mengurangi bantuan keamanan tertentu bagi negara-negara Eropa Timur yang berbatasan langsung dengan Rusia. Keputusan ini sejalan dengan arahan Presiden Donald Trump untuk mengevaluasi kembali bantuan luar negeri dan mendorong sekutu Eropa untuk memikul tanggung jawab yang lebih besar atas pertahanan mereka sendiri.

Program-program yang terkena dampak, yang sebelumnya mendanai pelatihan militer dan penyediaan peralatan melalui Bagian 333, akan tetap menggunakan dana yang telah disetujui hingga September 2026. Namun, pemerintahan Trump tidak mengajukan permintaan pendanaan baru untuk inisiatif-inisiatif ini. Keputusan ini menimbulkan kekhawatiran di kalangan pejabat Eropa, mengingat sebagian bantuan tersebut juga disalurkan melalui NATO, yang berpotensi memengaruhi kerja sama aliansi tersebut.

Inisiatif Keamanan Baltik, yang pada tahun 2024 menerima dana sebesar $228 juta, kini tengah dalam proses peninjauan, tanpa adanya permintaan pendanaan tambahan untuk tahun anggaran berikutnya. Perubahan kebijakan ini mencerminkan upaya Pentagon yang lebih luas untuk mengalihkan fokus sumber daya pertahanan ke kawasan Indo-Pasifik, serta memperkuat cadangan strategis Amerika Serikat di tengah meningkatnya ketegangan dengan Tiongkok.

Menanggapi pergeseran prioritas Amerika Serikat ini, para pemimpin Uni Eropa segera mengadakan pertemuan darurat. Agenda utama pertemuan tersebut adalah untuk membahas dampak dari penangguhan bantuan militer AS dan bagaimana Eropa dapat menyesuaikan diri dengan tuntutan keamanan yang baru. Salah satu fokus utama adalah peningkatan anggaran pertahanan di antara negara-negara anggota Uni Eropa dan pelonggaran aturan fiskal untuk mendukung upaya ini.

Sebagai respons proaktif, Uni Eropa telah meluncurkan inisiatif "Readiness 2030". Inisiatif ambisius ini dirancang untuk memobilisasi dana hingga €800 miliar guna memperkuat infrastruktur pertahanan Eropa. Tujuannya adalah untuk membangun kapasitas pertahanan yang lebih kuat dan mandiri dalam menghadapi lanskap geopolitik yang terus berubah dan ancaman yang berkembang. Inisiatif ini juga mencakup penguatan industri pertahanan Eropa dan penciptaan cadangan strategis untuk komponen serta bahan baku penting.

Dengan memobilisasi sumber daya domestik dan memperkuat kerja sama antarnegara anggota, Uni Eropa berupaya memposisikan diri sebagai pemain yang lebih kuat dan mandiri di panggung global. Perubahan kebijakan AS ini, meskipun menimbulkan tantangan awal, membuka peluang bagi Eropa untuk memperkuat fondasi pertahanannya sendiri dan merespons ancaman secara lebih efektif, sebuah langkah yang dipandang sebagai katalisator untuk pertumbuhan dan inovasi di sektor pertahanan benua tersebut.

Sumber-sumber

  • vijesti.ba

  • Financial Times

  • Reuters

  • Associated Press

  • Readiness 2030 - Wikipedia

  • Executive Order 14169 - Wikipedia

Apakah Anda menemukan kesalahan atau ketidakakuratan?

Kami akan mempertimbangkan komentar Anda sesegera mungkin.