Perak Mencapai Rekor Tertinggi di Tengah Penantian Keputusan Suku Bunga Federal Reserve
Diedit oleh: gaya ❤️ one
Pasar keuangan global pada hari Kamis, 10 Desember 2025, menunjukkan sikap hati-hati saat pelaku pasar menantikan pengumuman kebijakan moneter dari Federal Reserve (The Fed), bank sentral Amerika Serikat. Perhatian investor telah bergeser dari ketegangan geopolitik sepenuhnya menuju hasil rapat penetapan suku bunga The Fed yang merupakan pertemuan terakhir untuk tahun 2025. Sentimen perdagangan di kawasan Asia cenderung menurun pada hari Rabu menjelang keputusan penting tersebut, dengan investor mencermati indikator ekonomi regional dan global secara bersamaan.
Pergerakan di bursa Asia-Pasifik mencerminkan ketidakpastian tersebut. Di Australia, Indeks S&P/ASX 200 sempat menguat 0,2% saat pembukaan sebelum akhirnya melemah 0,17% ke level 8.571,20, sementara dolar Australia diperdagangkan sekitar $0,6550. Indeks Nikkei 225 Jepang mundur 0,3% di tengah spekulasi bahwa Bank of Japan mungkin akan menaikkan suku bunga dalam waktu dekat, meskipun sempat melesat 0,82% pada pembukaan. Sementara itu, Indeks CSI 300 Tiongkok mengalami penurunan signifikan sebesar 0,9% setelah data mengonfirmasi tekanan deflasi berkelanjutan, dengan Indeks Harga Produsen (PPI) berkontraksi 2,2% secara tahunan.
Di tengah fluktuasi pasar saham, logam mulia perak mencatatkan lonjakan signifikan, mencapai titik tertinggi sepanjang masa dengan menyentuh level $60,9125 per ons. Kenaikan harga ini didorong oleh kombinasi faktor fundamental kuat, terutama persediaan fisik yang menipis dan permintaan industri yang melonjak tajam, khususnya dari sektor energi terbarukan seperti panel surya dan kendaraan listrik (EV). Kondisi pasar fisik yang semakin ketat, ditandai dengan penarikan stok patokan dan keterbatasan ketersediaan di pasar spot London, memperkuat reli tersebut. Kebutuhan industri hijau telah menyebabkan defisit pasokan struktural selama lima tahun terakhir, dengan pasar perak mencatat defisit pasokan sebesar 148,9 juta ons pada tahun 2024.
Ekspektasi pasar secara luas mengarah pada pemangkasan suku bunga acuan The Fed sebesar 25 basis poin, yang akan membawa kisaran dana federal menjadi 3,5% hingga 3,75%, dengan probabilitas pasar mencapai 87% hingga 89,2%. Namun, ketidakpastian muncul mengenai panduan Ketua Jerome Powell mengenai lintasan suku bunga untuk tahun 2026; sinyal yang lebih hawkish mengenai jalur pelonggaran yang lebih lambat dapat mengurangi likuiditas dolar AS dan memberikan tekanan pada aset berisiko, termasuk Bitcoin yang diperdagangkan mendekati $92.000. Implikasi dari suku bunga yang lebih rendah secara tradisional adalah biaya pinjaman yang lebih murah, yang berpotensi menjadi katalis bagi pasar saham dan aset kripto menjelang tahun 2026.
Di pasar komoditas lain, minyak mentah stabil di kisaran pertengahan $70 per barel. Sementara itu, di India, Indeks Nifty 50 ditutup pada 25.839,65 pada hari Selasa, tertekan oleh aksi jual bersih oleh Investor Asing Institusional (FII) senilai INR 37,6 miliar atau sekitar $418,2 juta. Di Amerika Serikat, S&P 500 ditutup relatif datar semalam, dengan Nasdaq Composite naik tipis 0,13% dan Dow Jones Industrial Average turun 0,38% ke 47.560,29, sebagian terseret oleh penurunan rating saham oleh JPMorgan terkait proyeksi pengeluaran 2026 yang lebih tinggi.
7 Tampilan
Sumber-sumber
NASDAQ Stock Market
Investing.com
de.marketscreener.com
de.marketscreener.com
CryptoRank
cryptonews.com
RTTNews
AMP
IG
Federal Reserve Board
ASX Official Website - Trading Summary
Reuters - Asia Markets News
Nikkei Asia - Market Data
OPEC Monthly Oil Market Report
S&P Global PMI Reports
CBS News
The Guardian
TradingView
Mint
Morningstar
CBS News
Mint
Business Today
The Hindu
The Week
CBS News
Investing.com
MINING.COM
Trading Economics
City Index
Forbes
Investing.com
CBS News
Forbes
Mint
The Guardian
Trading Economics
Fox Business
Investopedia
The Business Times
NDTV Profit
The Kobeissi Letter
Economies.com
Al Jazeera
The Block
Investing.com
Investing.com
The Economic Times
Investopedia
Kiplinger
The Block
DD News
Forbes
DD News
Bitget News
Crowdfund Insider
Coin Bureau
Forbes Advisor
Crowdfund Insider
American Banker
Crowdfund Insider
Crowdfund Insider
INDmoney
Virginia Business
Kiplinger
WHAS-TV
Trading Economics
Crowdfund Insider
Forbes
CBS News
Mint
The Guardian
The Economic Times
CBS News
Investopedia
Investopedia
Trading Economics
Kiplinger
Mint
The Australian Financial Review
Trading Economics
CIBC Private Wealth US
Market Index
Trading Economics
The Motley Fool Australia
Trading Economics
FOREX.com
Nikkei Inc.
Investopedia
NDTV Profit
Nikkei Inc.
MarketsMojo
Pinetree Securities
MarketsandMarkets
Mint
The Australian Financial Review
Trading Economics
The Guardian
The Australian Financial Review
Reuters
Federal Reserve Board
Baca lebih banyak berita tentang topik ini:
Apakah Anda menemukan kesalahan atau ketidakakuratan?
Kami akan mempertimbangkan komentar Anda sesegera mungkin.
