Anjing Pendamping Mobilitas: Kunci Peningkatan Aktivitas Fisik dan Keterampilan Sosial Anak

Sebuah studi inovatif dari Trinity College Dublin, bekerja sama dengan badan amal Dogs for the Disabled, menyoroti manfaat signifikan anjing pendamping mobilitas bagi anak-anak dengan tantangan fisik.

Penelitian ini berfokus pada anak-anak berusia enam hingga dua belas tahun yang mengalami masalah keseimbangan. Anjing-anjing ini dilatih untuk memberikan dukungan saat berjalan dan menjaga stabilitas, secara objektif diukur menggunakan teknologi canggih seperti analisis gaya berjalan 3D dan monitor aktivitas.

Hasil penelitian menunjukkan peningkatan nyata dalam aktivitas fisik dan keterlibatan sosial anak-anak, serta dampak positif pada kehidupan keluarga secara keseluruhan. Studi lain mendukung temuan ini, menunjukkan bahwa memelihara anjing dapat memotivasi aktivitas fisik dan meningkatkan kesejahteraan anak. Interaksi dengan anjing juga terbukti mendorong percakapan, yang pada gilirannya meningkatkan keterampilan sosial anak.

Kisah inspiratif datang dari Louis, seorang peserta studi yang menderita sindrom Kabuki. Sebelumnya membutuhkan penyangga dan bantuan untuk mencegah jatuh, Louis kini tidak lagi terjatuh dan merasa lebih percaya diri berkat anjing pendampingnya, Maisie. Maisie juga memfasilitasi interaksi sosial Louis, karena orang lebih cenderung mendekatinya saat ia bersama anjingnya, bertindak sebagai jembatan dalam interaksi sosial.

Temuan ini menggarisbawahi potensi transformatif anjing pendamping mobilitas dalam kehidupan anak-anak berkebutuhan khusus. Hewan-hewan ini tidak hanya meningkatkan kemampuan fisik tetapi juga memperkuat kepercayaan diri dan keterampilan sosial. Integrasi anjing pendamping ke dalam program terapi dapat secara signifikan meningkatkan kualitas hidup anak-anak yang menghadapi tantangan mobilitas, membantu mereka menjadi lebih tenang, mengelola stres, dan meningkatkan stabilitas emosi mereka.