Penemuan Loop Plasma Matahari Terkecil Mengungkap Wawasan Baru tentang Cuaca Antariksa
Diedit oleh: Tasha S Samsonova
Para ilmuwan yang menggunakan Teleskop Surya Daniel K. Inouye (DKIST) yang canggih di Hawaii telah berhasil mengabadikan citra yang belum pernah terjadi sebelumnya dari loop plasma yang sangat kecil di permukaan Matahari. Penemuan ini, yang menangkap struktur plasma dengan lebar hanya 21 kilometer dan panjang 48,2 kilometer, memberikan wawasan penting tentang fenomena matahari dan potensi dampaknya terhadap cuaca antariksa.
Loop plasma ini, meskipun ukurannya kecil jika dibandingkan dengan standar Bumi, sangatlah mungil jika dibandingkan dengan loop plasma Matahari pada umumnya, yang seringkali membentang ratusan hingga ribuan kilometer. Struktur yang lebih besar ini biasanya terkait dengan semburan matahari (solar flare) dan dapat cukup besar untuk menampung seluruh Bumi. Pembentukan loop plasma sangat terkait dengan garis medan magnet Matahari, di mana koneksi ulang (reconnection) melepaskan energi dalam jumlah besar.
Pengamatan terbaru terhadap loop plasma yang luar biasa kecil ini sangat signifikan karena tertangkap di dekat semburan matahari yang kuat, sebuah semburan kelas X1.3. Korelasi ini menunjukkan bahwa koneksi ulang skala kecil pun mungkin memainkan peran dalam inisiasi semburan matahari. Memahami proses-proses ini sangat penting untuk meningkatkan prakiraan cuaca antariksa dan memitigasi potensi dampak pada teknologi berbasis Bumi.
Teleskop Surya Daniel K. Inouye, yang berlokasi di Maui, Hawaii, adalah observatorium surya terbesar dan tercanggih di dunia, yang memungkinkan studi terperinci tentang permukaan dan atmosfer Matahari. Kemampuannya untuk mengisolasi cahaya pada panjang gelombang H-alfa (656,28 nm) memungkinkan para fisikawan surya untuk mengidentifikasi struktur halus di atmosfer surya bagian bawah yang terlalu kecil untuk diamati di masa lalu. Kemajuan ini sangat penting untuk memprediksi peristiwa cuaca antariksa yang berbahaya bagi satelit, jaringan listrik, dan komunikasi di Bumi.
Semburan matahari, yang merupakan pelepasan energi yang tiba-tiba dan intens, dapat memengaruhi teknologi di Bumi, termasuk jaringan komunikasi dan listrik. Semburan matahari kelas M dan X, khususnya, dapat memicu lontaran massa korona (CME), yang dapat mengganggu magnetosfer Bumi dan menyebabkan badai geomagnetik. Badai ini, pada gilirannya, dapat menyebabkan pemadaman listrik, seperti yang terjadi di Quebec pada tahun 1989, yang menyebabkan jutaan orang kehilangan daya selama 12 jam. Selain itu, partikel bermuatan berenergi tinggi yang dipancarkan selama badai radiasi matahari dapat merusak satelit dan mengganggu komunikasi radio di wilayah kutub.
Penelitian yang dilakukan dengan Teleskop Surya Inouye ini, yang menangkap loop terkecil yang pernah ada, memberikan terobosan potensial dalam memahami skala fundamental loop korona dan memajukan pemodelan semburan matahari. Citra yang dihasilkan, yang diambil pada panjang gelombang H-alfa, menunjukkan detail yang belum pernah terlihat sebelumnya, yang dapat membentuk kembali pemahaman kita tentang arsitektur magnetik Matahari.
Sumber-sumber
Universe Space Tech
Ketelsen.ai
Baca lebih banyak berita tentang topik ini:
Apakah Anda menemukan kesalahan atau ketidakakuratan?
Kami akan mempertimbangkan komentar Anda sesegera mungkin.
