Pasar Saham AS Meraih Puncak Baru pada 4 September 2025, Didorong Data Ekonomi Positif dan Laba Perusahaan

Diedit oleh: Svetlana Velgush

Pasar saham Amerika Serikat mencapai rekor tertinggi baru pada hari Kamis, 4 September 2025, didorong oleh data ekonomi yang positif dan laporan laba perusahaan yang kuat.

Indeks S&P 500 naik 0,8% mencapai 6.502,08, melampaui rekor tertinggi sebelumnya yang ditetapkan minggu lalu. Indeks Dow Jones Industrial Average naik 0,8% atau 350,06 poin menjadi 45.621,29, sementara Nasdaq Composite menguat 1% atau 209,97 poin ke level 21.707,69. Pergerakan positif ini didukung oleh meredanya tekanan di pasar obligasi, dengan imbal hasil Treasury yang menurun setelah laporan pasar tenaga kerja yang lebih lemah dari perkiraan.

Laporan Ketenagakerjaan Nasional ADP menunjukkan pertumbuhan payroll swasta hanya sebesar 54.000 pekerjaan pada bulan Agustus, jauh di bawah perkiraan 65.000. Perlambatan ini dikaitkan dengan faktor-faktor seperti kekurangan tenaga kerja, penurunan belanja konsumen, dan dampak disrupsi dari kecerdasan buatan (AI). Studi dari Stanford University menunjukkan bahwa adopsi AI generatif telah berdampak pada prospek kerja, terutama bagi pekerja muda di sektor yang terpapar AI, dengan penurunan lapangan kerja sebesar 13% sejak tahun 2022.

Menanggapi pelemahan pasar tenaga kerja, para pejabat Federal Reserve, termasuk Presiden Federal Reserve New York John Williams, mengisyaratkan bahwa pemangkasan suku bunga secara bertahap mungkin sesuai jika ekonomi terus mengikuti tren saat ini. Williams menyoroti kekhawatiran tentang dampak inflasi dari tarif perdagangan, memperkirakan tarif tersebut dapat menaikkan inflasi sebesar 1,0%-1,5% tahun ini, meskipun ia tidak melihat adanya efek jangka panjang.

Laba perusahaan juga berkontribusi pada momentum positif pasar. Saham American Eagle Outfitters melonjak 38% setelah melaporkan laba kuartalan yang lebih dari dua kali lipat dari perkiraan, didorong oleh kampanye iklan yang sukses. Hewlett Packard Enterprise naik 1,5% setelah melaporkan laba yang lebih baik dari perkiraan, sementara T. Rowe Price naik 5,8% setelah mengumumkan kesepakatan di mana Goldman Sachs berencana membeli sahamnya senilai hingga $1 miliar. Sebaliknya, Salesforce, yang melaporkan laba lebih baik dari ekspektasi analis, justru melihat sahamnya turun 4,9%, dengan analis menyarankan bahwa sebagian kinerja mungkin dipengaruhi oleh faktor satu kali. C3.ai turun 7,3% setelah melaporkan kerugian kuartalan yang lebih besar dari perkiraan, dengan Ketua Thomas Siebel menyebut hasil tersebut "sama sekali tidak dapat diterima." Figma anjlok 19,9% meskipun perusahaan melaporkan hasil yang sesuai dengan ekspektasi analis.

Di pasar internasional, indeks saham Asia mencerminkan kenaikan Wall Street, dengan Nikkei Jepang naik 1,53% dan indeks acuan Taiwan naik sekitar 1,03%. Indeks di Shanghai dan Hong Kong masing-masing mengalami penurunan 1,25% dan 1,12%. Perkembangan ini menggarisbawahi lanskap ekonomi yang kompleks, di mana kinerja perusahaan yang kuat dan meredanya tekanan pasar obligasi berkontribusi pada optimisme investor, sementara tantangan pasar tenaga kerja dan potensi penyesuaian kebijakan Federal Reserve tetap menjadi faktor kunci yang perlu dipantau.

Ekspektasi pasar terhadap pemangkasan suku bunga The Fed pada bulan September semakin menguat, dengan probabilitas yang tinggi berdasarkan alat FedWatchTool, yang dipicu oleh data ekonomi yang menunjukkan perlambatan. Hal ini sejalan dengan pandangan bahwa kebijakan moneter yang lebih longgar dapat mendorong pertumbuhan ekonomi, meskipun kekhawatiran inflasi akibat tarif perdagangan tetap ada.

Sumber-sumber

  • Owensboro Messenger-Inquirer

  • US private payrolls miss expectations in August

  • Fed's Williams sees gradual rate cuts if economy performs as he expects

  • Asian stocks track Wall Street higher, bond yields ease before US payrolls

Apakah Anda menemukan kesalahan atau ketidakakuratan?

Kami akan mempertimbangkan komentar Anda sesegera mungkin.