Perkembangan Pengakuan Internasional Negara Palestina dan Dorongan Solusi Dua Negara

Diedit oleh: S Света

Status negara Palestina di kancah internasional terus mengalami evolusi signifikan, ditandai dengan meningkatnya pengakuan dari negara-negara anggota Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan dorongan kuat untuk mewujudkan solusi dua negara.

Hingga September 2025, sebanyak 147 dari 193 negara anggota PBB telah mengakui Negara Palestina. Perkembangan terbaru menunjukkan bahwa Prancis berencana memberikan pengakuan resmi pada Sidang Umum PBB September 2025, menjadikannya salah satu negara Barat pertama yang mengambil langkah tersebut. Menyusul Prancis, Inggris, Belgia, Kanada, dan Australia juga telah mengindikasikan niat serupa, meskipun beberapa di antaranya dengan syarat tertentu. Inggris mengaitkan pengakuannya dengan kesepakatan gencatan senjata di Gaza dan penghentian aneksasi Tepi Barat oleh Israel. Belgia tidak hanya menyatakan niat mengakui Palestina tetapi juga berencana memberlakukan sanksi terhadap Israel, termasuk larangan impor produk dari permukiman Tepi Barat.

Perjalanan Palestina menuju pengakuan internasional memiliki akar sejarah yang panjang, dimulai sejak Deklarasi Kemerdekaan Palestina pada 1988. Tonggak penting dalam sejarah ini termasuk pemberian status pengamat non-anggota oleh Majelis Umum PBB pada 2012. Pada Mei 2024, Majelis Umum PBB kembali mengesahkan resolusi yang memberikan "hak dan privilese tambahan" kepada Palestina dan mendesak Dewan Keamanan PBB untuk meninjau kembali permohonan keanggotaan penuhnya. Resolusi ini didukung oleh 143 negara.

Upaya untuk menghidupkan kembali solusi dua negara, yang mengusulkan pembentukan negara Palestina yang berdampingan dengan Israel, terus mengemuka. Sebuah konferensi internasional di New York pada Juni 2025 bertujuan untuk memajukan visi ini, yang dipimpin bersama oleh Prancis dan Arab Saudi. Namun, proses ini tidak lepas dari tantangan, dengan Amerika Serikat dan Israel menyatakan penarikan diri dari konferensi tersebut. Meskipun demikian, banyak negara terus mendorong dialog dan pengakuan sebagai langkah awal menuju perdamaian yang adil dan berkelanjutan.

Perkembangan ini menunjukkan adanya pergeseran dinamika geopolitik, di mana pengakuan internasional terhadap Palestina semakin menguat. Langkah-langkah diplomatik ini mencerminkan aspirasi global untuk penyelesaian konflik yang adil dan menghormati hak penentuan nasib sendiri bagi rakyat Palestina, sejalan dengan resolusi-resolusi PBB yang telah lama ada.

Sumber-sumber

  • Notícias ao Minuto

  • Reuters

  • Cadena SER

  • Wikipedia

  • Wikipedia

  • Wikipedia

Apakah Anda menemukan kesalahan atau ketidakakuratan?

Kami akan mempertimbangkan komentar Anda sesegera mungkin.