Komisi Eropa Luncurkan Rencana Perumahan Terjangkau Pertama di Tengah Krisis Meluas

Diedit oleh: Татьяна Гуринович

Komisi Eropa bersiap meluncurkan Rencana Perumahan Terjangkau pertamanya pada tahun 2025, sebuah inisiatif yang dirancang untuk mengatasi krisis perumahan yang meluas di seluruh Uni Eropa. Inisiatif ini bertujuan mendukung negara-negara anggota, wilayah, dan kota dalam meningkatkan pasokan perumahan yang terjangkau dan berkelanjutan, dengan fokus pada peningkatan akses bagi mereka yang paling membutuhkan. Langkah ini merupakan respons terhadap seruan mendesak dari para walikota kota-kota besar Eropa yang meminta tindakan segera dari Uni Eropa.

Rencana tersebut mencakup proposal untuk mekanisme pendanaan baru dan peninjauan aturan bantuan negara untuk memfasilitasi investasi. Komisaris Eropa untuk Energi dan Perumahan, Dan Jørgensen, menekankan perlunya pendekatan kolaboratif dan "gelombang investasi baru" untuk memastikan perumahan yang terjangkau, berkelanjutan, dan bermartabat bagi semua warga negara. Kekhawatiran ini sangat relevan mengingat data menunjukkan bahwa pada tahun 2023, sekitar sepersepuluh orang Eropa menghabiskan 40% atau lebih dari pendapatan mereka untuk perumahan dan biaya terkait. Situasi ini sangat membebani kaum muda; lebih dari seperempat orang berusia 15-29 tahun di UE hidup dalam kondisi rumah yang penuh sesak, dan banyak yang terpaksa menunda meninggalkan rumah orang tua mereka hingga usia 30-an.

Menanggapi urgensi ini, pada Mei 2025, lima belas walikota kota-kota besar Eropa meluncurkan Rencana Aksi Perumahan Eropa. Proposal mereka mencakup pembentukan dana perumahan terjangkau yang ambisius, yang terinspirasi oleh program Next Generation EU, dengan target mobilisasi €300 miliar, termasuk setidaknya €100 miliar dalam bentuk hibah. Komisi juga sedang berupaya menggandakan dukungan untuk perumahan di bawah Kebijakan Kohesi dan meninjau aturan bantuan negara untuk meringankan pembatasan pengeluaran nasional dan membuka investasi alternatif, yang berpotensi melalui platform pan-Eropa.

Komisi mengakui krisis perumahan yang terjadi di Portugal dan berencana untuk mengatasinya melalui rencana mendatang, yang akan mencakup pendanaan, bantuan negara, dan batasan akomodasi lokal. Sejarah kebijakan perumahan di Eropa menunjukkan upaya sebelumnya untuk mengatasi masalah perumahan, termasuk program-program yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas perumahan dan menyediakan perumahan sosial. Namun, tantangan yang terus berlanjut menyoroti perlunya intervensi yang terkoordinasi dan komprehensif di tingkat Uni Eropa. Langkah-langkah yang diusulkan, seperti peninjauan aturan bantuan negara, bertujuan untuk memfasilitasi penggunaan dana publik dan swasta dalam pembangunan perumahan.

Sejak 2010, harga perumahan di UE telah meningkat hampir 60%, dan biaya sewa naik hampir 30%. Rencana ini tidak hanya berfokus pada penyediaan rumah baru tetapi juga pada penanggulangan spekulasi di pasar real estat dan pembatasan penyewaan jangka pendek, yang merupakan faktor yang berkontribusi terhadap kenaikan harga di banyak kota besar. Dengan rencana ini, Komisi Eropa menunjukkan komitmennya untuk mengatasi akar penyebab krisis perumahan, yang berdampak pada jutaan warga di seluruh Uni Eropa. Ini adalah langkah penting menuju memastikan bahwa setiap orang memiliki akses ke perumahan yang aman, terjangkau, dan layak, yang merupakan fondasi bagi masyarakat yang adil dan sejahtera.

Sumber-sumber

  • ECO

  • Europe’s affordable housing revolution: The power of leading by example - European Commission

  • Call for evidence - European Affordable Housing Plan

  • EU must act now: Mayors of major cities unveil European Housing Action Plan - Eurocities

Apakah Anda menemukan kesalahan atau ketidakakuratan?

Kami akan mempertimbangkan komentar Anda sesegera mungkin.