Kolombia Hentikan Pembelian Senjata dari AS Pasca-Deklarasi Perang Narkoba
Diedit oleh: Tatyana Hurynovich
Bogota – Presiden Kolombia Gustavo Petro mengumumkan pada 15 September 2025, penghentian pembelian persenjataan dari Amerika Serikat. Keputusan ini merupakan respons atas deklarasi AS yang mendesak Kolombia dalam perang melawan narkoba, menyamakannya dengan negara-negara yang dianggap gagal dalam pengendalian narkoba internasional.
Dalam pertemuan Dewan Menteri, Presiden Petro menyatakan, "Ketergantungan Angkatan Bersenjata Kolombia pada persenjataan Amerika Serikat berakhir. Tidak ada lagi belas kasihan atau hadiah." Pernyataan ini menandai perubahan kebijakan pertahanan Kolombia untuk mencapai otonomi militer yang lebih besar dan mengurangi ketergantungan pada pemasok asing.
Keputusan ini muncul di tengah meningkatnya produksi kokain di Kolombia. Laporan tahun 2023 menunjukkan budidaya daun koka meningkat 10% dan produksi kokain melonjak 53% menjadi 2.600 ton, angka tertinggi sejak PBB memantau pada tahun 2001. Meskipun AS mendesak Kolombia, pemerintahan sebelumnya mengeluarkan kelonggaran sanksi dengan alasan kepentingan nasional vital AS. Namun, langkah ini tetap menjadi pukulan bagi salah satu sekutu terkuat AS di Amerika Latin, yang menurut para analis dapat berdampak pada ekonomi dan upaya pemulihan keamanan di pedesaan.
Kolombia telah lama menjadi mitra penting bagi AS dalam intelijen dan operasi gabungan, namun hubungan bilateral memburuk akibat perbedaan kebijakan dalam perang narkoba. Program "Plan Colombia", yang diluncurkan pada tahun 2000, merupakan upaya besar-besaran yang melibatkan bantuan militer dan keuangan AS untuk memerangi narkoba dan pemberontakan di Kolombia. Efektivitas program ini dipertanyakan, dengan beberapa analisis menunjukkan bahwa strategi yang berfokus pada pendekatan militeristik mungkin kurang efektif dibandingkan pendekatan hukum dan keamanan.
Dalam konteks ini, Kolombia mengusulkan agar PBB membentuk panel ahli tingkat tinggi untuk menganalisis rezim narkoba global. Usulan ini mencerminkan keinginan Kolombia untuk mengeksplorasi pendekatan alternatif dalam perang narkoba, yang mungkin lebih berfokus pada pencegahan dan kesehatan masyarakat daripada penindasan semata. Presiden Petro sendiri mengkritik kebijakan antinarkoba AS sebagai penyebab "genosida" terhadap warga Amerika Latin.
Keputusan Presiden Petro untuk menghentikan pembelian senjata dari AS merupakan langkah strategis yang mencerminkan keinginan Kolombia untuk menegaskan kedaulatannya dan mencari jalur yang berbeda dalam menghadapi tantangan narkoba dan keamanan nasional. Langkah ini juga menyoroti pergeseran dalam dinamika hubungan Kolombia-AS, di mana Kolombia berusaha untuk tidak lagi bergantung pada bantuan eksternal dan lebih mengandalkan kemampuannya sendiri untuk menjaga stabilitas dan kemakmuran bangsanya.
Sumber-sumber
Cadena 3 Argentina
Caracol Radio
W Radio
Infobae
El Universal
Caracol Radio
Baca lebih banyak berita tentang topik ini:
Apakah Anda menemukan kesalahan atau ketidakakuratan?
Kami akan mempertimbangkan komentar Anda sesegera mungkin.
