Chef Inggris Thom Bateman memperkenalkan metode inovatif untuk membuat kentang tumbuk, beralih dari perebusan tradisional ke pemanggangan kentang utuh tanpa dikupas. Pendekatan ini diklaim dapat meningkatkan rasa dan menghasilkan tekstur yang lebih kaya.
Metode Bateman berfokus pada pemanggangan kentang hingga empuk, kemudian mengolahnya selagi panas dengan mentega dingin dan susu. Penggunaan mentega dingin pada kentang panas adalah kunci untuk emulsifikasi yang sempurna, menghasilkan tekstur yang halus dan creamy tanpa menjadi lembek. Koki sering menekankan pentingnya pemilihan jenis kentang yang tepat, seperti Maris Piper, yang memiliki kandungan pati ideal untuk kentang tumbuk.
Secara nutrisi, memanggang kentang dengan kulitnya menawarkan keunggulan dibandingkan merebus. Kentang panggang dapat memiliki kandungan kalsium dua kali lipat, zat besi tiga kali lipat, dan kalium dua kali lipat lebih tinggi dibandingkan kentang rebus. Proses pemanggangan meminimalkan hilangnya nutrisi yang larut dalam air, sementara karamelisasi gula alami selama pemanggangan menambah kedalaman rasa.
Kentang tumbuk memiliki sejarah panjang sejak pengenalan kentang di Eropa pada abad ke-16. Resep kentang tumbuk pertama yang terdokumentasi muncul pada abad ke-18. Inovasi Chef Bateman mencerminkan tren koki modern untuk terus mengeksplorasi cara-cara baru guna mengeluarkan potensi terbaik dari bahan-bahan yang sudah akrab, membawa apresiasi yang lebih dalam terhadap kesederhanaan dan keajaiban alam.
Pendekatan Bateman ini memberikan kesempatan bagi penikmat kuliner untuk merasakan kentang tumbuk dalam dimensi rasa dan tekstur yang baru. Dengan mengadopsi metode ini, baik koki rumahan maupun profesional dapat meningkatkan kualitas hidangan klasik ini, menunjukkan bahwa inovasi sederhana dapat membawa perubahan besar pada kenikmatan bersantap dan apresiasi terhadap bahan dasar.