Pameran XULY.Bët di Hamburg: Merayakan Keberlanjutan dan Inovasi dalam Mode
Diedit oleh: Katerina S.
Museum für Kunst und Gewerbe Hamburg (MK&G) kini menyelenggarakan pameran tunggal yang memukau, "XULY.Bët - Funkin' Fashion Factory 100% Recycled," yang didedikasikan untuk karya visioner desainer Lamine Badian Kouyaté.
Pameran ini menyoroti perjalanan Kouyaté, seorang desainer Mali-Senegal yang berbasis di Paris, yang telah menjadi pelopor dalam mode berkelanjutan sejak mendirikan labelnya, XULY.Bët, pada tahun 1991. Kouyaté, yang nama mereknya "XULY.Bët" berarti "buka matamu" dalam bahasa Wolof, dikenal karena pendekatan inovatifnya terhadap mode, yang berakar pada penggunaan bahan daur ulang dan pengaruh budaya Afrika yang kaya. Pameran ini menampilkan sekitar 25 pilihan pakaian dari koleksi sebelumnya, yang dicirikan oleh siluet avant-garde, tipografi yang berani, dan detail benang merah khasnya. Karya-karya ini mewujudkan filosofi Kouyaté tentang mode sebagai bentuk ekspresi yang demokratis dan sadar lingkungan.
Perjalanan Kouyaté dalam industri mode sangat luar biasa. Ia menerima penghargaan "Designer of the Year" dari The New York Times pada tahun 1994 dan ANDAM Fashion Award pada tahun 1996, yang semakin mengukuhkan posisinya sebagai kekuatan transformatif dalam mode. Karyanya juga telah dipamerkan di institusi bergengsi seperti Victoria and Albert Museum di London dan MAXXI Museo di Roma, yang menunjukkan dampak luas dari visinya.
Pameran di MK&G tidak hanya menampilkan kehebatan artistik Kouyaté tetapi juga menggarisbawahi komitmennya terhadap keberlanjutan. Sejak awal karirnya, Kouyaté telah memanfaatkan praktik daur ulang, sebuah konsep yang selaras dengan etos "menggunakan kembali" yang lazim dalam budaya Afrika. Pendekatan ini, yang berakar pada didikan masa kecilnya dengan neneknya yang merombak pakaian, menyoroti pemahaman mendalam tentang pentingnya memperpanjang umur tekstil dan mengurangi limbah. Penggunaan bahan daur ulang dalam mode terbukti secara signifikan mengurangi dampak lingkungan, dengan potensi pengurangan CO2 hingga 80% dan pengurangan besar dalam penggunaan bahan kimia dan air.
Kouyaté juga terinspirasi oleh berbagai pengaruh budaya dan musik, termasuk punk rock, grunge, dan funk, yang tercermin dalam estetika avant-garde dan pemberontakannya. Pendekatan perintisnya terhadap mode berkelanjutan, yang dimulai pada tahun 1990-an, jauh sebelum kesadaran lingkungan menjadi tren, menempatkannya sebagai visioner di bidangnya. Dengan fokus pada keragaman, pemberdayaan perempuan, dan ekspresi diri, XULY.Bët menentang konvensi industri mode tradisional, menawarkan pandangan yang lebih inklusif dan dapat diakses.
Pameran "XULY.Bët - Funkin' Fashion Factory 100% Recycled" di Museum für Kunst und Gewerbe Hamburg berlangsung dari 1 Agustus 2025 hingga 1 Agustus 2027, menawarkan kesempatan unik untuk menyelami dunia desainer yang luar biasa ini, merayakan perpaduan antara kreativitas, warisan, dan komitmen yang teguh terhadap praktik mode yang berkelanjutan.
Sumber-sumber
MOPO.de
XULY.Bët - About Lamine Badian Kouyaté
Xuly Bët - Wikipedia
Exhibition Programme 2025 | Hamburger Kunsthalle
Baca lebih banyak berita tentang topik ini:
Apakah Anda menemukan kesalahan atau ketidakakuratan?
Kami akan mempertimbangkan komentar Anda sesegera mungkin.
