Aktivitas Matahari yang Meningkat Memicu Tampilan Aurora Global yang Spektakuler

Diedit oleh: Tetiana Martynovska 17

Aktivitas matahari yang meningkat telah memicu badai geomagnetik yang luar biasa, menghasilkan tampilan aurora yang menakjubkan di seluruh dunia, termasuk di garis lintang yang biasanya tidak terpengaruh.

Cahaya utara dan selatan terlihat di berbagai wilayah di Eropa, Amerika Utara, dan Australia, menciptakan pemandangan langit yang spektakuler. Fenomena ini adalah konsekuensi dari lontaran massa korona (CME) yang menghantam magnetosfer Bumi, yang menyebabkan gangguan signifikan pada komunikasi satelit dan jaringan listrik.

Para ilmuwan memantau peristiwa matahari yang sedang berlangsung ini, dengan prediksi menunjukkan bahwa aktivitas geomagnetik yang meningkat akan berlanjut dalam beberapa hari mendatang. Siklus Matahari ke-25 diperkirakan mencapai puncaknya pada tahun 2025, yang ditandai dengan peningkatan jumlah bintik matahari dan CME, berkontribusi langsung pada intensitas dan jangkauan aurora yang terlihat.

Puncak aktivitas matahari ini dapat memengaruhi satelit, astronot, sistem komunikasi seperti radio dan GPS, serta berpotensi mengganggu jaringan listrik. Sebagai contoh, pada Mei 2024, semburan matahari dan CME menyebabkan badai geomagnetik terkuat dalam dua dekade terakhir, menghasilkan aurora paling intens yang tercatat dalam 500 tahun terakhir.

Badai geomagnetik, yang juga dikenal sebagai badai matahari, adalah gangguan pada magnetosfer Bumi yang disebabkan oleh interaksi antara angin matahari dan medan magnet Bumi. Peristiwa ini dapat menyebabkan fluktuasi magnetik dan listrik di dekat Bumi, yang berpotensi mengganggu komunikasi dan satelit GPS, serta menyebabkan lonjakan listrik pada jaringan listrik.

Meskipun badai matahari tidak berbahaya bagi manusia di permukaan Bumi karena perlindungan atmosfer, dampaknya terhadap teknologi sangat signifikan. Gangguan pada jaringan listrik dapat terjadi, bahkan kerusakan pada trafo dalam kasus badai yang berkepanjangan. Satelit juga dapat mengalami masalah pengisian daya dan pelacakan permukaan, serta penurunan navigasi satelit selama berhari-hari.

Aurora, yang merupakan tampilan cahaya yang indah, adalah hasil dari interaksi partikel bermuatan dari matahari dengan gas di atmosfer Bumi. Warna-warna yang berbeda, seperti hijau, merah muda, ungu, dan biru, dihasilkan dari interaksi dengan oksigen dan nitrogen pada ketinggian yang berbeda. Meskipun aurora biasanya terbatas pada wilayah kutub, badai geomagnetik yang kuat dapat menyebabkannya terlihat di garis lintang yang lebih rendah.

Analisis lebih lanjut akan fokus pada implikasi jangka panjang dari puncak siklus matahari ini terhadap teknologi dan pemahaman kita tentang cuaca antariksa.

Sumber-sumber

  • Irish Examiner

  • Source title (Use site name as title, not article headline or search snippet)

Apakah Anda menemukan kesalahan atau ketidakakuratan?

Kami akan mempertimbangkan komentar Anda sesegera mungkin.