Musim badai Atlantik tahun ini menunjukkan peningkatan aktivitas yang signifikan dengan munculnya dua badai kuat, yaitu Badai Imelda dan Badai Humberto. Kedua sistem badai ini menjadi sorotan utama karena potensi dampaknya terhadap wilayah pesisir.
Badai Imelda, yang awalnya terbentuk di atas perairan Bahama, diprediksi akan menguat menjadi badai Kategori 2. Sistem ini diperkirakan akan bertransformasi menjadi badai ekstratropis yang kuat saat bergerak ke arah timur di Samudra Atlantik terbuka. Pusat Badai Nasional (NHC) melaporkan bahwa Imelda bergerak ke arah utara dengan kecepatan angin maksimum 65 km/jam dan berpotensi melintasi bagian tengah dan barat laut Bahama sebelum berbelok ke timur laut menjauhi pantai tenggara Amerika Serikat pada pertengahan pekan. Pihak berwenang di Florida telah mengeluarkan peringatan badai tropis untuk garis pantai timur, mengantisipasi kondisi badai tropis dalam 48 jam ke depan. Gubernur Carolina Selatan dan Carolina Utara juga telah mengimbau warganya untuk tetap waspada dan menetapkan status darurat untuk mengantisipasi potensi banjir akibat hujan lebat dan angin kencang.
Sementara itu, Badai Humberto telah menguat menjadi badai Kategori 4 di Atlantik tengah. Meskipun diperkirakan akan melemah karena faktor lingkungan, badai ini telah memicu Peringatan Badai Tropis untuk Bermuda, dengan prakiraan hujan lebat dan angin kencang. NHC melaporkan bahwa Humberto memiliki kecepatan angin berkelanjutan maksimum sekitar 233 km/jam dan bergerak ke arah barat laut. Gelombang laut akibat Humberto diperkirakan mulai memengaruhi Kepulauan Leeward Utara, Kepulauan Virgin, Puerto Riko, dan Bermuda sejak Minggu malam, menimbulkan ombak berbahaya serta arus pecah yang mengancam jiwa. Otoritas di Bermuda diminta untuk memantau perkembangan badai ini dengan cermat.
Perkembangan badai yang cepat ini menjadi perhatian khusus. Studi terbaru menunjukkan bahwa badai Atlantik memiliki kemungkinan dua kali lipat lebih besar untuk menguat dari Kategori 1 menjadi Kategori 3 atau lebih tinggi dalam periode 24 jam dibandingkan dengan dekade sebelumnya. Fenomena intensifikasi badai yang lebih cepat ini dikaitkan dengan suhu laut yang terus mencapai rekor tertinggi akibat perubahan iklim. Air laut yang hangat bertindak seperti "bahan bakar" bagi badai, memberikan energi yang lebih besar. Hal ini mempersempit waktu bagi masyarakat untuk bersiap menghadapi ancaman yang datang, sehingga kesadaran dan kewaspadaan dini menjadi sangat penting.
Selain itu, data historis menunjukkan bahwa tahun-tahun dengan jumlah badai tropis yang tinggi seringkali berkorelasi dengan kondisi El Niño atau La Niña, yang memengaruhi suhu permukaan laut dan pola angin, membawa tantangan bagi masyarakat pesisir. Musim badai Atlantik tahun ini diprediksi akan lebih aktif dari rata-rata, dengan potensi terbentuknya 11 hingga 17 badai besar, karena tidak adanya fenomena El Niño yang biasanya mengurangi kemungkinan badai.