Sebuah investasi signifikan sebesar Rp120 miliar akan dialokasikan untuk memperluas kawasan konservasi di Taman Negara Alagados do Taquari, Corumbá, Brasil. Dana ini ditujukan untuk mengakuisisi sekitar 130.000 hektare lahan, dengan tujuan utama membentuk area pelestarian terbesar di wilayah Pantanal.
Inisiatif ambisius ini merupakan hasil kolaborasi unik antara organisasi nirlaba Onçafari dan pemerintah negara bagian, di mana kedua pihak berkontribusi masing-masing setengah dari total investasi. Lingkungan konservasionis Teresa Bracher menyatakan bahwa sebagian dana diperoleh melalui kemitraan dengan yayasan di Amerika Serikat, yang menggarisbawahi adanya dukungan internasional yang kuat untuk proyek konservasi ini. Sejak tahun 2020, Onçafari telah secara strategis mengidentifikasi dan mengakuisisi lahan-lahan kunci untuk membentuk koridor ekologis yang vital bagi pergerakan satwa liar yang aman dan kelangsungan hidup berbagai spesies di Pantanal.
Pembentukan koridor ekologis ini sangat penting untuk memastikan pergerakan satwa liar yang aman dan mendukung kelangsungan hidup berbagai spesies tumbuhan dan hewan di Pantanal. Koridor ekologis berfungsi sebagai jalur penghubung antar habitat alami, memfasilitasi pergerakan spesies, mengurangi fragmentasi habitat, dan menjaga keanekaragaman hayati. Regulasi di Brasil, seperti Dekrit 16.388 tahun 2024, semakin memperkuat perlindungan koridor ekologis di Pantanal, dengan membatasi praktik pertanian tertentu dan pengembangan lahan yang dapat mengganggu konektivitas ekologis.
Proyek inovatif ini memadukan filantropi, partisipasi sektor publik, dan model pengelolaan yang khas. Keberhasilan Onçafari dalam upaya konservasi tidak hanya terbatas pada Pantanal, tetapi juga meluas ke bioma lain di Brasil, termasuk Amazon, Mata Atlântica, dan Cerrado. Organisasi ini telah berperan dalam pemulihan spesies yang terancam punah dan penciptaan koridor ekologis di berbagai wilayah tersebut. Selain itu, Onçafari juga dikenal karena pionirnya dalam habituasi jaguar untuk ekowisata, yang telah mengubah persepsi masyarakat lokal dari memandang jaguar sebagai hama menjadi aset ekonomi melalui pariwisata.
Investasi sebesar Rp120 miliar ini tidak hanya akan memperluas area lindung tetapi juga berkontribusi pada pemulihan ekosistem yang terdegradasi dan penguatan ketahanan wilayah terhadap perubahan iklim. Upaya ini sejalan dengan tujuan yang lebih luas untuk pembangunan berkelanjutan di Brasil, di mana konservasi keanekaragaman hayati dan kesejahteraan masyarakat lokal menjadi prioritas. Pendanaan ini juga mencerminkan meningkatnya kesadaran global akan pentingnya melestarikan ekosistem unik seperti Pantanal, yang merupakan rumah bagi ribuan spesies tumbuhan dan hewan serta memainkan peran krusial dalam regulasi iklim dan sumber daya air.