Putin dan Utusan Khusus AS Bahas Rencana Damai Ukraina Selama Lima Jam di Moskow

Diedit oleh: gaya ❤️ one

Presiden Rusia Vladimir Putin dan Utusan Khusus Amerika Serikat, Steve Witkoff, menyelesaikan pertemuan tingkat tinggi di Kremlin pada Selasa, 2 Desember 2025, setelah berdialog intensif selama hampir lima jam yang berakhir melewati tengah malam waktu Moskow. Pertemuan tersebut berfokus pada kerangka rencana perdamaian yang diusulkan Washington untuk mengakhiri konflik di Ukraina yang telah berlangsung hampir empat tahun. Kehadiran Witkoff, yang juga didampingi oleh menantu Presiden AS Jared Kushner, menandai upaya diplomatik berkelanjutan dari Washington, dalam kunjungan keenamnya ke Rusia pada tahun 2025.

Delegasi Amerika menyajikan kerangka kerja perdamaian yang direvisi, terdiri dari 19 hingga 27 poin, yang mencakup isu-isu sensitif seperti gencatan senjata, jaminan keamanan, pembatasan kapasitas angkatan bersenjata Ukraina, status keanggotaan NATO, dan skema rekonstruksi pasca-perang. Namun, perdebatan utama tetap berkisar pada penguasaan teritorial. Rusia secara tegas menolak kompromi mengenai wilayah yang saat ini mereka duduki, yang diperkirakan mencakup sekitar 20% dari total luas wilayah Ukraina, termasuk Krimea, Donbas, serta bagian dari wilayah Kherson dan Zaporizhzhia.

Setelah diskusi, ajudan kebijakan luar negeri Putin, Yuri Ushakov, mengonfirmasi bahwa diskusi tersebut "berguna dan substantif," namun secara eksplisit menyatakan bahwa tidak ada terobosan teritorial yang dicapai, mengindikasikan kebuntuan fundamental. Sumber dari delegasi Amerika menyebutkan bahwa Presiden Putin menunjukkan "minat" terhadap beberapa poin ekonomi dan keamanan, meskipun posisi Rusia mengenai aneksasi wilayah tetap "tak tergoyahkan." Seorang pejabat Gedung Putih melabeli pertemuan tersebut sebagai "langkah pertama yang realistis namun sulit," menyoroti jurang pemisah yang signifikan antara usulan AS dan posisi fundamental Kremlin.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy memberikan respons hati-hati dari Kyiv, menegaskan bahwa "Tidak ada keputusan tentang Ukraina yang dapat dibuat tanpa Ukraina," menekankan pentingnya inklusivitas dalam setiap negosiasi bilateral antara AS dan Rusia. Pernyataan Kyiv ini menggarisbawahi kompleksitas kedaulatan Ukraina dalam konteks perundingan kekuatan besar. Putin juga sempat menyampaikan peringatan kepada Eropa mengenai kesiapan militer jika konfrontasi dipicu oleh Eropa, menuduh pemerintah Eropa menghambat upaya damai AS.

Rencana perdamaian yang dibawa delegasi AS merupakan pembaruan dari draf awal 28 poin yang sebelumnya menuai kritik keras dari Kyiv dan sekutunya karena dianggap terlalu memihak Moskow. Langkah diplomatik selanjutnya diantisipasi akan terjadi pada bulan Desember, dengan kemungkinan lokasi kontak AS-Rusia berikutnya berada di Arab Saudi atau Turki. Secara keseluruhan, pertemuan lima jam tersebut mengonfirmasi bahwa isu inti mengenai integritas teritorial Ukraina tetap menjadi penghalang absolut bagi tercapainya kesepakatan damai segera, meskipun dialog mengenai aspek sekunder terus berlanjut.

Sumber-sumber

  • Aktual24

  • Steve Witkoff - Wikipedia

  • Kremlin calls Russia-U.S. talks on Ukraine peace plan end without breakthrough - CGTN

  • Putin Issues Grave Warning to Europe Amid Discord Over Russia-Ukraine Peace Talks

  • Kremlin calls Russia-U.S. talks on Ukraine peace plan end without breakthrough - CGTN

Apakah Anda menemukan kesalahan atau ketidakakuratan?

Kami akan mempertimbangkan komentar Anda sesegera mungkin.