Kim Yo Jong, saudara perempuan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un, menegaskan bahwa Amerika Serikat harus mengakui status Korea Utara sebagai negara bersenjata nuklir sebelum melanjutkan dialog. Ia menekankan bahwa pengakuan ini penting mengingat perubahan signifikan dalam kemampuan dan lingkungan geopolitik Korea Utara sejak pertemuan sebelumnya dengan AS.
Kim Yo Jong juga menegaskan bahwa hubungan pribadi antara Kim Jong Un dan Presiden AS Donald Trump "tidak buruk," namun menolak upaya AS untuk menggunakan hubungan tersebut sebagai dasar bagi denuklirisasi Korea Utara. Ia menegaskan bahwa setiap upaya untuk menyangkal posisi Korea Utara sebagai negara bersenjata nuklir akan ditolak secara tegas.
Selain itu, Kim Yo Jong menekankan bahwa Korea Utara terbuka untuk berbagai opsi dalam mempertahankan posisi nasionalnya, namun menekankan bahwa pendekatan baru diperlukan untuk mencapai kemajuan dalam hubungan antara kedua negara.
Perlu dicatat bahwa Korea Utara telah mengamandemen konstitusinya pada September 2023 untuk menegaskan statusnya sebagai negara bersenjata nuklir, menjadikan program nuklirnya sebagai bagian dari kebijakan pertahanan nasionalnya.