Trump Hentikan Upaya Diplomatik dengan Venezuela di Tengah Eskalasi Ketegangan dan Tuduhan Perdagangan Narkoba

Diedit oleh: Татьяна Гуринович

Presiden Amerika Serikat Donald Trump telah menghentikan semua upaya diplomatik dengan pemerintah Venezuela di bawah Nicolás Maduro. Keputusan ini diambil karena frustrasi Trump terhadap penolakan Maduro untuk melepaskan kekuasaan dan bantahan pemerintahannya atas tuduhan perdagangan narkoba. Gedung Putih memberi tahu Kongres bahwa AS menganggap dirinya dalam keadaan "konflik bersenjata" formal dengan kartel narkoba, yang diklasifikasikan sebagai organisasi teroris. Langkah ini berpotensi mengakhiri dialog yang dipimpin oleh Utusan Khusus Richard Grenell dan membuka jalan bagi eskalasi militer.

Ketegangan antara Amerika Serikat dan Venezuela telah meningkat, terutama terkait tuduhan perdagangan narkoba. Pejabat AS menuduh Maduro memimpin jaringan perdagangan narkoba yang terkait dengan kartel internasional, bahkan meningkatkan hadiah untuk penangkapannya menjadi 50 juta dolar AS. Senator AS Marco Rubio menyebut Maduro sebagai "buronan dari keadilan AS". Namun, Presiden Venezuela Maduro membantah tuduhan tersebut, menganggapnya sebagai dalih AS untuk melakukan intervensi.

Richard Grenell, utusan khusus Trump, sebelumnya terlibat dalam pembicaraan langsung dengan Maduro untuk menegosiasikan kesepakatan politik dan menghindari konfrontasi militer. Namun, upaya ini terhambat oleh adanya negosiasi paralel yang dilakukan oleh pejabat lain dalam pemerintahan Trump, menciptakan kebingungan dan ketidakpastian. Beberapa pejabat Amerika menyatakan keprihatinan bahwa intervensi militer langsung dapat menyebabkan konflik yang berkepanjangan. Namun, Gedung Putih bersikeras bahwa "semua elemen kekuatan Amerika" tersedia untuk mencegah masuknya narkoba ke AS dan menekan pemerintah Maduro untuk menghentikan dugaan kegiatan ilegal.

Pemerintah AS menyatakan bahwa mereka berada dalam "konflik bersenjata" dengan kartel narkoba yang diklasifikasikan sebagai organisasi teroris. Trump mengklaim bahwa operasi militer AS di lepas pantai Venezuela telah berhasil menghancurkan kapal-kapal yang diduga mengangkut narkoba. Laporan dari Drug Enforcement Administration (DEA) tahun 2020 menunjukkan bahwa meskipun sebagian kokain dari Amerika Selatan transit melalui Venezuela, negara itu bukanlah sumber utama narkoba yang mencapai AS.

Dalam beberapa bulan terakhir, pemerintahan Trump telah mengintensifkan operasi militer di Karibia, termasuk menyerang kapal-kapal yang diduga mengangkut narkoba. Tindakan ini, menurut pernyataan AS, bertujuan untuk memutus aliran narkoba. Pada saat yang sama, Venezuela menuduh AS menggunakan perdagangan narkoba sebagai dalih untuk intervensi dan peningkatan kehadiran militer di wilayah tersebut. Di tengah meningkatnya ketegangan, Venezuela telah mengambil langkah-langkah pertahanan, termasuk mengerahkan pasukan ke perbatasan dan memperkuat milisi sipil. Pemerintah Venezuela juga mengklaim telah menggagalkan rencana serangan "false flag" yang menargetkan Kedutaan Besar AS di Caracas. Situasi ini mencerminkan dinamika yang lebih luas di kawasan Amerika Latin, di mana isu perdagangan narkoba bercampur dengan kepentingan politik dan geopolitik.

Sumber-sumber

  • EL IMPARCIAL | Noticias de México y el mundo

  • Baird Maritime

  • The Standard

  • The Washington Post

Apakah Anda menemukan kesalahan atau ketidakakuratan?

Kami akan mempertimbangkan komentar Anda sesegera mungkin.