Jeju Tuan Rumah Forum Global Hidrogen Hijau 2025, Pamerkan Visi Energi Berkelanjutan

Diedit oleh: S Света

Pulau Jeju menjadi tuan rumah Forum Global Hidrogen Hijau 2025, sebuah acara penting yang mengumpulkan para pemimpin energi, pakar, dan pejabat industri dari seluruh dunia. Forum yang berlangsung dari Rabu hingga Jumat ini berfokus pada pencarian jalur menuju transisi energi bersih dan netralitas karbon melalui solusi hidrogen hijau dan energi terdistribusi. Jeju memamerkan kemajuannya dalam membangun ekosistem hidrogen hijau yang terintegrasi, serta visinya untuk masa depan energi yang berkelanjutan.

Gubernur Jeju Oh Young-hun mempresentasikan visi netralitas karbon pulau itu dan strategi masa depannya. Ia menyoroti pencapaian Jeju dalam membangun ekosistem industri hidrogen hijau pertama di Korea. Empat strategi utama diuraikan, yaitu: memperluas energi terbarukan, memperkuat fleksibilitas jaringan dengan kecerdasan buatan dan penyimpanan baterai, menginovasi kebijakan dan pasar, serta mengimplementasikan proyek percontohan seperti Pulau Gapa yang netral karbon dan pengembangan produk bersertifikasi RE100 serta taman industri. Pendekatan Jeju dalam menyimpan kelebihan listrik sebagai hidrogen menjadi inti dari sistem energi masa depan pulau tersebut.

Forum ini dihadiri oleh lebih dari 60 pakar energi lokal dan internasional, serta mengundang 55 institusi dan asosiasi, 42 perusahaan, dan sembilan universitas dari berbagai negara. Sesi-sesi utama mencakup tren utama dan arah kebijakan, termasuk sebuah *global roundtable*. Perwakilan dari Badan Energi Internasional (IEA), Nel (Norwegia), dan Universitas Nankai (Tiongkok) memberikan pidato utama, membahas tren teknologi hidrogen dan kerja sama internasional. Wakil Direktur Eksekutif IEA, Mary Burce Warlick, menyatakan bahwa visi Jeju dapat mempercepat kemajuan energi bersih Korea dan menginspirasi upaya global yang lebih luas menuju masa depan energi yang aman, andal, bersih, dan terjangkau.

Duta Besar Thailand untuk Korea, Tanee Sangrat, berbagi upaya dan tantangan transisi energi Thailand, yang menargetkan netralitas karbon pada tahun 2050 melalui optimalisasi energi surya, meskipun menghadapi persaingan global dan tantangan dalam mengurangi ketergantungan pada impor LNG. Thailand juga berencana mencampur gas alam dengan 5% hidrogen bersih pada tahun 2030 untuk pembangkit listriknya, meskipun penggunaan energi terbarukan secara langsung dianggap lebih efektif secara biaya. Diskusi dalam forum ini juga menyentuh tantangan dalam transisi energi, termasuk biaya produksi hidrogen hijau yang masih relatif tinggi dibandingkan hidrogen dari bahan bakar fosil, seperti yang diamati di Indonesia di mana biaya produksi *green hydrogen* bisa 2-3 kali lebih mahal.

Namun, potensi hidrogen hijau sebagai solusi energi bersih yang tidak menghasilkan emisi karbon dioksida sangat signifikan. Dengan kemajuan teknologi dan penurunan harga energi terbarukan, biaya produksi hidrogen hijau diperkirakan akan terus menurun, mempercepat adopsinya di berbagai sektor industri dan transportasi. Pameran solusi hidrogen dan energi terbarukan juga menjadi bagian dari acara, menampilkan inovasi terbaru di bidang ini. Jeju, yang telah aktif mengejar netralitas karbon, memposisikan dirinya sebagai pemimpin dalam transisi energi global. Forum ini menegaskan kembali pentingnya kolaborasi internasional dan berbagi strategi praktis untuk mengatasi tantangan energi kompleks demi masa depan yang lebih berkelanjutan.

Sumber-sumber

  • The Korea Times

  • Jeju Island Hosts 2025 Green Hydrogen Global Forum to Accelerate Carbon Neutrality

  • Jeju’s carbon neutrality policy for sustainable development has been well received by the international community

  • Republic of Korea selects Jeju Special Self-Governing Province as venue for World Environment Day 2025

Apakah Anda menemukan kesalahan atau ketidakakuratan?

Kami akan mempertimbangkan komentar Anda sesegera mungkin.