Trump Ubah Sikap: Ukraina Didukung Penuh untuk Rebut Kembali Wilayah
Diedit oleh: Tatyana Hurynovich
Presiden Donald Trump mengumumkan pergeseran kebijakan yang signifikan terkait konflik Ukraina pada September 2025 di Sidang Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa. Ia menyatakan bahwa Ukraina, dengan dukungan Uni Eropa, kini berada dalam posisi untuk merebut kembali seluruh wilayahnya dari Rusia. Pernyataan ini menandai perubahan drastis dari sikap sebelumnya yang menyarankan potensi konsesi teritorial oleh Ukraina. Trump menyoroti tantangan ekonomi yang dihadapi Rusia sebagai momentum bagi Ukraina untuk bertindak. "Saya pikir Ukraina, dengan dukungan Uni Eropa, berada dalam posisi untuk berjuang dan MEMENANGKAN kembali seluruh Ukraina dalam bentuk aslinya," ujar Trump melalui platform Truth Social. Ia menambahkan bahwa dengan kesabaran dan dukungan finansial dari Eropa, khususnya NATO, pemulihan batas wilayah asli Ukraina sangat mungkin terjadi. Trump juga mengkritik Rusia, menyebutnya bertempur "tanpa tujuan" dan menjulukinya sebagai "macan kertas".
Pergeseran sikap Trump ini disambut baik oleh Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy, yang sepakat bahwa Ukraina memiliki hak dan kesempatan untuk mengembalikan perbatasan yang diakui secara internasional. Zelenskyy menekankan pentingnya tindakan yang kuat dan tegas untuk mencapai perdamaian. Namun, pandangan yang lebih skeptis datang dari mantan kepala stasiun CIA di Moskow, Dan Hoffman, yang meragukan efektivitas komitmen verbal semata dalam mencegah agresi Rusia. Hoffman berpendapat bahwa Rusia tidak merespons kata-kata, melainkan tindakan konkret dari Amerika Serikat dan NATO.
Uni Eropa, yang telah memberikan sanksi kepada Rusia dan dukungan finansial serta kemanusiaan kepada Ukraina sejak invasi tahun 2022, terus memantau situasi. Pernyataan Trump ini menimbulkan beragam reaksi di Eropa, dengan beberapa pihak menyambut baik namun juga ada kekhawatiran bahwa AS mungkin akan mengurangi perannya, sehingga beban dukungan lebih besar ditanggung oleh Eropa. Analis Neil Melvin mencatat bahwa Trump tampaknya menyadari kompleksitas konflik dan frustrasinya terhadap Putin, yang bisa jadi merupakan keberhasilan diplomasi Ukraina dan Eropa. Namun, Melvin juga menekankan bahwa Trump masih mempertahankan ambiguitas strategis, dengan memberi semangat pada Ukraina tanpa jaminan dukungan AS yang pasti.
Situasi ini terus berkembang, dengan komunitas internasional mengamati dengan cermat setiap perkembangan dan strategi yang akan diterapkan untuk mendukung Ukraina dan menanggapi tindakan Rusia. Pernyataan Trump ini muncul setelah pertemuannya dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy di sela-sela Sidang Umum PBB. Zelenskyy menyatakan bahwa ia sedikit terkejut dengan perubahan sikap Trump, namun meyakini bahwa posisi Trump mengenai pertukaran wilayah telah berubah. Ia menambahkan bahwa Trump kini memahami bahwa pertukaran wilayah tidak adil. Sementara itu, Kremlin menolak argumen Trump mengenai kemunduran militer Rusia, dan menyatakan bahwa Rusia akan terus mengejar tujuannya dalam perang.
Sumber-sumber
Fox News
ABC News
The Washington Post
Official website of the President of Ukraine
Baca lebih banyak berita tentang topik ini:
Apakah Anda menemukan kesalahan atau ketidakakuratan?
Kami akan mempertimbangkan komentar Anda sesegera mungkin.
