Pada 9 September 2025, Israel melancarkan serangan udara di Doha, Qatar, yang diklaim menargetkan para pemimpin senior Hamas. Operasi ini, yang dilakukan oleh Angkatan Pertahanan Israel (IDF) dan badan intelijen Shin Bet, dilaporkan terjadi di dekat stasiun bensin Legtifya di Doha.
Otoritas Qatar dengan cepat mengutuk tindakan tersebut, menyebutnya sebagai "serangan pengecut" dan pelanggaran terhadap hukum internasional serta kedaulatan negara mereka. Salah satu target utama yang dilaporkan adalah Khalil al-Hayya, tokoh kunci dalam kepemimpinan Hamas dan negosiator utama dalam pembicaraan gencatan senjata. Al-Hayya memainkan peran penting dalam negosiasi yang dimediasi oleh Qatar untuk mencapai kesepakatan pertukaran sandera dan gencatan senjata di Gaza.
Serangan Israel ini terjadi sehari setelah negosiasi baru antara Israel dan Hamas. Keputusan Israel untuk melakukan operasi militer di Qatar, negara mediator penting dan tuan rumah bagi sayap politik Hamas serta pangkalan militer AS, menimbulkan implikasi diplomatik dan keamanan yang signifikan. Sebagai tanggapan, Qatar telah menangguhkan upaya mediasinya.
Kementerian Luar Negeri Qatar menyatakan bahwa mereka "tidak akan mentolerir perilaku sembrono Israel dan gangguan berkelanjutan terhadap keamanan regional." Keputusan ini menimbulkan kekhawatiran tentang masa depan negosiasi dan kemungkinan tindakan pembalasan lebih lanjut.
Secara internasional, serangan tersebut menuai kecaman luas. Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres mengutuk serangan udara tersebut sebagai "pelanggaran terang-terangan terhadap kedaulatan dan integritas teritorial Qatar." Negara-negara seperti Uni Emirat Arab, Arab Saudi, Pakistan, Maroko, Yaman, dan Aljazair juga mengeluarkan pernyataan yang mengutuk tindakan Israel dan menyatakan solidaritas dengan Qatar.
Serangan di Doha ini merupakan perkembangan yang mengkhawatirkan dalam konflik yang lebih luas. Israel telah memperluas kampanye militernya ke berbagai wilayah, termasuk Lebanon, Suriah, Iran, dan Yaman, menargetkan Hamas dan kelompok-kelompok sekutu. Peristiwa ini menggarisbawahi sifat konflik yang semakin kompleks dan bergejolak di kawasan tersebut.