Gangguan Kabel Bawah Laut di Laut Merah Menyebabkan Disrupsi Internet Meluas di Asia dan Timur Tengah

Diedit oleh: Татьяна Гуринович

Serangkaian pemutusan kabel bawah laut di Laut Merah pada 6 September 2025 telah menyebabkan gangguan konektivitas internet yang signifikan di berbagai wilayah Asia dan Timur Tengah. Insiden ini berdampak pada sistem kabel penting seperti South East Asia-Middle East-Western Europe 4 (SMW4) dan India-Middle East-Western Europe (IMEWE), yang mengakibatkan penurunan kualitas layanan internet di negara-negara seperti India, Pakistan, dan Uni Emirat Arab.

Perusahaan telekomunikasi global, termasuk Microsoft, melaporkan peningkatan latensi pada layanan cloud mereka, seperti Azure, karena rute jaringan yang melintasi Timur Tengah terpengaruh. Microsoft telah mengambil langkah proaktif dengan mengalihkan lalu lintas jaringan melalui jalur alternatif untuk meminimalkan dampak bagi pengguna. HGC Global Communications memperkirakan sekitar 25% dari lalu lintas internet di kawasan Asia, Eropa, dan Timur Tengah terdampak oleh insiden ini.

Meskipun penyebab pasti dari pemutusan kabel ini masih dalam penyelidikan, perhatian tertuju pada potensi keterlibatan kelompok Houthi di Yaman. Kelompok ini sebelumnya dituduh melakukan tindakan serupa pada awal tahun 2024, meskipun mereka membantah keterlibatan tersebut. Laporan dari pejabat pertahanan AS mengindikasikan bahwa jangkar kapal yang terseret, kemungkinan akibat serangan Houthi terhadap kapal M/V Rubymar pada 18 Februari 2024, dapat menjadi penyebab kerusakan kabel.

Perbaikan kabel bawah laut di wilayah Laut Merah dikenal kompleks dan memakan waktu. Seacom memperkirakan proses perbaikan bisa memakan waktu hingga satu bulan atau lebih karena birokrasi perizinan yang ketat di wilayah tersebut, dengan potensi waktu hingga delapan minggu hanya untuk mendapatkan izin operasi dari otoritas maritim Yaman. Insiden ini menyoroti kerentanan infrastruktur digital global yang sangat bergantung pada jaringan kabel bawah laut, menjadikan Laut Merah sebagai lokasi yang sangat sensitif.

Ketergantungan yang mendalam pada konektivitas digital menjadikan gangguan semacam ini sebagai pengingat akan pentingnya diversifikasi dan penguatan infrastruktur telekomunikasi global untuk memastikan ketahanan layanan di tengah ketegangan geopolitik dan tantangan operasional. Perusahaan seperti PT Telkom Indonesia juga telah menunjukkan pentingnya kesiapan dalam pemulihan jaringan kabel laut, menegaskan bahwa pemeliharaan dan respons cepat terhadap insiden kabel bawah laut adalah krusial untuk menjaga kelancaran arus informasi dan aktivitas ekonomi digital.

Sumber-sumber

  • New York Post

  • Reuters

  • Business Standard

  • Reuters

Apakah Anda menemukan kesalahan atau ketidakakuratan?

Kami akan mempertimbangkan komentar Anda sesegera mungkin.