Tiongkok Resmikan Magnetograf Surya Inframerah Canggih, Membuka Batas Baru Fisika Matahari

Diedit oleh: Tetiana Martynovska 17

Observatorium Astronomi Nasional di bawah naungan Akademi Ilmu Pengetahuan Tiongkok (Chinese Academy of Sciences) secara resmi telah mengoperasikan Advanced Infrared Solar Magnetograph (AIMS). Peresmian ini menandai sebuah tonggak penting dalam kemampuan global untuk mengamati gaya magnet fundamental Matahari. Instrumen canggih ini merupakan yang pertama di dunia, dirancang secara unik untuk memetakan medan magnet Matahari dengan memanfaatkan spektrum inframerah-menengah (mid-infrared). Keberhasilan penerimaan akhir AIMS mengukuhkan kemajuan besar Tiongkok dalam inovasi mandiri di bidang teknologi antariksa, sekaligus memberikan kita lensa baru yang lebih tajam untuk meninjau perilaku dinamis bintang terdekat kita.

AIMS ditempatkan secara strategis di Lengshuicheng, Provinsi Qinghai, beroperasi dari lokasi dataran tinggi yang menantang, yaitu sekitar 4000 meter di atas permukaan laut. Ketinggian ekstrem ini dipilih secara khusus karena kondisi lingkungannya sangat ideal dan menawarkan kejernihan yang diperlukan untuk pengamatan inframerah-menengah. Proyek ambisius ini dimulai pada tahun 2015 dan melibatkan integrasi teknologi kompleks. Komponen utamanya mencakup spektrometer inframerah-menengah eksklusif, kamera pencitraan mutakhir, serta sistem kriogenik vakum yang terspesialisasi. Berkat keunggulan rekayasa ini, teleskop AIMS mampu menangkap tanda-tanda magnetik Matahari secara langsung dengan tingkat presisi yang belum pernah tercapai sebelumnya, melampaui batas 10 milliGauss.

Kapabilitas observasi yang luar biasa ini secara efektif mengisi kekosongan yang signifikan dalam infrastruktur global saat ini untuk pengukuran medan magnet Matahari inframerah-menengah. Dengan demikian, AIMS menetapkan standar baru bagi ilmu observasi dan penelitian astrofisika. Data yang akan dikumpulkan oleh AIMS sangat penting untuk menyempurnakan pemahaman kita mengenai berbagai fenomena Matahari yang kompleks. Ini termasuk mekanisme yang mendorong pembentukan bintik Matahari (sunspots) dan proses pelepasan materi masif selama jilatan api Matahari (solar flares). Kita tahu bahwa letusan Matahari ini memiliki konsekuensi serius; mereka berdampak langsung pada sistem terestrial, berpotensi menyebabkan gangguan parah pada komunikasi global, jaringan navigasi satelit, dan bahkan infrastruktur jaringan listrik di Bumi.

Dengan menyediakan pengukuran berketepatan tinggi mengenai struktur magnetik yang mendasarinya, AIMS diposisikan untuk menjadi sumber daya yang sangat diperlukan dalam meningkatkan akurasi model prakiraan cuaca antariksa. Selain itu, instrumen ini akan memperdalam penelitian fundamental dalam fisika Matahari. Jendela inframerah-menengah yang menjadi fokus AIMS sangat berharga karena memungkinkan para ilmuwan untuk menyelidiki lebih dalam ke lapisan atmosfer bawah Matahari, yang dikenal sebagai fotosfer. Fotosfer adalah zona krusial di mana medan magnet paling langsung terhubung dengan aktivitas Matahari yang terlihat dan memicu badai antariksa. Komunitas ilmiah global menantikan aliran data dari observatorium baru ini, yang diharapkan dapat secara signifikan mempercepat upaya kolektif menuju penguasaan fisika Matahari dan mitigasi risiko yang ditimbulkan oleh cuaca antariksa.

Sumber-sumber

  • SpaceDaily

  • CGTN

  • Copernical

  • TV BRICS

Apakah Anda menemukan kesalahan atau ketidakakuratan?

Kami akan mempertimbangkan komentar Anda sesegera mungkin.

Tiongkok Resmikan Magnetograf Surya Infram... | Gaya One