OpenAI, pelopor dalam kecerdasan buatan, terus berinovasi untuk menyempurnakan interaksi pengguna dengan ChatGPT. Pada 16 September 2025, perusahaan mengumumkan pembaruan signifikan yang memungkinkan pengguna untuk mempersonalisasi kepribadian dan gaya interaksi AI.
Langkah ini menandai evolusi penting dalam menjadikan AI lebih adaptif dan relevan dengan preferensi individu, sebuah tren yang semakin menonjol dalam desain pengalaman pengguna (UX) secara umum. Peningkatan ini menyatukan pengaturan personalisasi yang sebelumnya tersebar, termasuk instruksi khusus dan fitur memori, ke dalam satu antarmuka yang terpadu. CEO OpenAI, Sam Altman, membagikan kabar ini melalui platform X (sebelumnya Twitter), mengindikasikan bahwa peluncuran fitur baru ini akan dilakukan dalam beberapa hari mendatang.
Dengan pembaruan ini, pengguna dapat mengakses opsi kustomisasi melalui gambar profil mereka di versi web ChatGPT, memilih opsi "Kustomisasi ChatGPT". Hal ini memungkinkan penyesuaian atribut kepribadian AI, seperti menjadikannya lebih "banyak bicara", "memberi semangat", atau bahkan "Gaya Gen Z", serta mendefinisikan cara AI berinteraksi dengan pengguna. Integrasi fitur-fitur ini bertujuan untuk menciptakan pengalaman yang lebih kaya dan disesuaikan, memberikan kontrol lebih besar kepada pengguna atas respons dan perilaku ChatGPT.
Perkembangan ini sejalan dengan tren yang lebih luas di industri teknologi, di mana personalisasi menjadi kunci untuk meningkatkan keterlibatan pengguna dan kepuasan pelanggan. Studi menunjukkan bahwa personalisasi dapat meningkatkan kepuasan pelanggan secara signifikan, mendorong keterlibatan, dan pada akhirnya meningkatkan konversi bisnis. Sebagai contoh, platform seperti Netflix dan Amazon telah berhasil memanfaatkan personalisasi berbasis AI untuk memberikan rekomendasi yang relevan, yang berkontribusi besar pada pendapatan mereka.
Dengan langkah ini, OpenAI tidak hanya memperkuat posisinya sebagai pemimpin dalam pengembangan AI generatif tetapi juga membuka jalan bagi interaksi AI yang lebih intuitif dan bermakna di masa depan. Kemampuan untuk membentuk kepribadian dan gaya komunikasi AI mencerminkan pergeseran menuju pengalaman pengguna yang lebih holistik, di mana AI tidak hanya berfungsi sebagai alat tetapi juga sebagai mitra interaktif yang dapat disesuaikan. Hal ini juga sejalan dengan pandangan bahwa AI akan semakin terintegrasi ke dalam kehidupan sehari-hari, memerlukan kemampuan adaptasi yang lebih tinggi untuk memenuhi kebutuhan pengguna yang beragam.