Grup rock legendaris Queen merayakan 50 tahun album mahakarya mereka, "A Night at the Opera", yang dirilis pada November 1975, bersama dengan lagu ikonik "Bohemian Rhapsody". Untuk menandai momen bersejarah ini, Queen akan merilis ulang album tersebut dalam format piringan hitam kristal bening dengan label emas pada 18 Oktober di Inggris dan 17 Oktober secara global. Single "Bohemian Rhapsody" juga akan mendapatkan rilisan ulang pada 31 Oktober dalam format piringan hitam biru transparan 7" dan 12", serta format piringan hitam bergambar dan kaset.
"A Night at the Opera" dianggap sebagai pernyataan artistik ambisius dan titik balik penting bagi Queen, menjadi album nomor satu pertama mereka di Inggris dan mencapai puncak tangga lagu di lima negara lainnya. Gitaris Brian May mengenang, "Album ini membuka dunia bagi kami. Kami benar-benar merasa bisa mencoba apa saja pada saat itu." Drummer Roger Taylor menambahkan, "Kami berada di puncak kepercayaan diri kami. Rasanya tidak ada yang tidak bisa kami lakukan, dan itu terlihat di album itu."
Album ini, yang diproduksi oleh Roy Thomas Baker dan Queen sendiri, dikenal sebagai salah satu rekaman termahal pada masanya. "A Night at the Opera" menampilkan perpaduan eklektik dari berbagai genre, termasuk rock progresif, pop, hard rock, dan pengaruh musik hall, yang menunjukkan keluasan musikalitas mereka. Kritikus pada saat itu memuji produksi dan tema musik yang beragam, mengakui album ini sebagai penanda status Queen sebagai superstar global.
"Bohemian Rhapsody" sendiri menerima nominasi Grammy dan kemudian diakui sebagai salah satu lagu terhebat sepanjang masa, bahkan diabadikan dalam Grammy Hall of Fame pada tahun 2018. Lagu ini juga telah menduduki puncak tangga lagu di AS beberapa kali, termasuk pada tahun 1976, 1992 (setelah muncul di film "Wayne's World"), dan lagi pada tahun 2018-2019 setelah perilisan film biografi Queen. Lebih dari sekadar perayaan ulang tahun, rilisan ulang ini menyoroti warisan abadi "A Night at the Opera" dan "Bohemian Rhapsody". Album ini tidak hanya memantapkan posisi Queen sebagai ikon rock tetapi juga mendorong batas-batas dari apa yang bisa dicapai oleh sebuah album rock. Pengaruhnya terus terasa hingga kini, menginspirasi generasi musisi dan membuktikan bahwa visi artistik yang berani dapat menciptakan karya yang melampaui zaman.