Di Bulawayo, Zimbabwe, Phathisani Mvundla, pendiri Zambezi Eco Sprouts, memelopori solusi inovatif untuk mengatasi polusi plastik dan kebutuhan akan produksi pangan yang efisien. Inisiatifnya mengubah botol plastik bekas menjadi sistem pertanian vertikal aeroponik yang berkelanjutan.
Sistem ini memanfaatkan tenaga surya untuk mengoperasikan pompa berenergi rendah yang menyemprotkan larutan nutrisi ke akar tanaman. Pendekatan aeroponik ini sangat efisien dalam penggunaan air, menghemat hingga 90% dibandingkan metode pertanian tradisional. Mvundla juga menciptakan siklus nutrisi tertutup yang unik, mengubah kotoran ayam dan limbah organik menjadi larutan kaya nutrisi untuk tanaman.
Setiap siklus panen, pertanian ini mampu menghasilkan lebih dari 1.200 tanaman, termasuk berbagai jenis sayuran daun dan rempah-rempah, dengan masa panen 4 hingga 6 minggu. Penggunaan tenaga surya menjadikan sistem ini beroperasi secara mandiri dari jaringan listrik, sebuah keuntungan signifikan di daerah dengan pasokan listrik yang tidak stabil. Inisiatif Mvundla selaras dengan prinsip ekonomi sirkular, di mana limbah dipandang sebagai sumber daya berharga.
Di Zimbabwe, yang menghadapi tantangan ketahanan pangan akibat kekeringan dan masalah pengelolaan sampah plastik, inovasi seperti Zambezi Eco Sprouts menawarkan jalan keluar yang menjanjikan. Dengan mengubah botol plastik yang mencemari lingkungan menjadi elemen penting dalam produksi pangan, Mvundla tidak hanya mengurangi jejak ekologis tetapi juga berkontribusi pada ketahanan pangan di komunitasnya. Mvundla berambisi untuk memperluas model pertanian vertikal aeroponik yang terjangkau dan efektif ini ke seluruh Zimbabwe dan bahkan ke negara lain, dengan visi memberdayakan masyarakat melalui solusi pangan yang berkelanjutan.