Lapisan ozon Bumi terus menunjukkan tanda-tanda pemulihan yang menggembirakan, dengan lubang ozon di Antartika pada tahun 2024 dilaporkan lebih kecil dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Laporan terbaru dari Organisasi Meteorologi Dunia (WMO) dan pemantauan oleh Copernicus Atmosphere Monitoring Service (CAMS) serta NASA dan NOAA mengkonfirmasi tren positif ini.
Lubang ozon Antartika, yang mencapai puncaknya pada 28 September 2024, memiliki luas rata-rata bulanan sekitar 20 juta kilometer persegi. Ukuran ini menjadikannya salah satu lubang ozon terkecil yang tercatat sejak pemulihan dimulai pada tahun 1992, dan lebih kecil dari catatan pada tahun 2020 dan 2023. Para ilmuwan NASA dan NOAA memperkirakan lapisan ozon dapat pulih sepenuhnya pada tahun 2066.
Keberhasilan pemulihan ini merupakan bukti nyata efektivitas Protokol Montreal (1987), yang telah berhasil menghentikan produksi dan konsumsi lebih dari 99% zat perusak ozon seperti CFC dan HCFC. Tahun ini menandai 40 tahun Konvensi Wina (1985) yang mengakui masalah penipisan ozon, serta 38 tahun Protokol Montreal. Keberhasilan ini menggarisbawahi pentingnya mendengarkan peringatan ilmiah dan bertindak secara kolektif, sebuah pelajaran yang relevan untuk mengatasi krisis iklim saat ini.
Sejak pertengahan 1970-an, para ilmuwan telah memperingatkan tentang dampak zat-zat kimia ini terhadap penipisan lapisan ozon. Ozon adalah gas krusial yang menyerap radiasi ultraviolet (UV) berbahaya dari matahari, yang dapat menyebabkan kanker kulit dan kerusakan ekosistem. Berkat Protokol Montreal, yang telah diadopsi oleh hampir seluruh negara di dunia, lapisan ozon diproyeksikan akan kembali ke tingkat tahun 1980-an pada pertengahan abad ini.
Data dari Copernicus Atmosphere Monitoring Service (CAMS) menunjukkan bahwa lubang ozon Antartika tahun 2024 dimulai lebih lambat dari rata-rata, sebagian disebabkan oleh perubahan suhu dan pola angin di stratosfer. Namun, perkembangan ini menunjukkan peningkatan berkelanjutan dalam ukuran dan kedalamannya yang lebih kecil dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Keberhasilan pemulihan lapisan ozon menjadi cerminan kuat dari kemampuan aksi global yang terkoordinasi dalam menghadapi tantangan lingkungan, menegaskan bahwa kemajuan nyata dapat dicapai ketika sains memandu kebijakan dan negara-negara bersatu untuk tujuan bersama.