Para peneliti di University of California, Santa Cruz (UC Santa Cruz) telah mencapai terobosan signifikan dalam fisika surya dengan mengembangkan model yang konsisten dengan dinamika interior Matahari, khususnya dalam pembentukan tachocline. Temuan ini, yang dipublikasikan dalam The Astrophysical Journal Letters, memberikan pemahaman yang lebih baik tentang lapisan krusial yang terletak di antara zona radiatif dan konvektif Matahari.
Tachocline memainkan peran penting dalam memicu fenomena matahari seperti semburan api (flares) dan lontaran massa korona (CMEs). Pemahaman mendalam tentang lapisan ini sangat vital untuk memprediksi aktivitas matahari yang dapat memengaruhi infrastruktur di Bumi, termasuk jaringan listrik dan komunikasi satelit. Tim peneliti UC Santa Cruz berhasil mengembangkan model tachocline secara independen menggunakan superkomputer Pleiades milik NASA, yang merupakan kemajuan besar dalam mengungkap mekanisme pembangkitan medan magnet Matahari.
Penelitian ini merupakan bagian dari COFFIES DRIVE Science Center, sebuah kolaborasi yang didedikasikan untuk memahami proses dinamo matahari. Loren Matilsky, penulis utama studi ini, menekankan bahwa pemahaman tentang dinamika Matahari memberikan wawasan tentang bagaimana proses serupa terjadi pada bintang-bintang lain, yang relevan mengingat banyaknya penemuan sistem bintang dan eksoplanet di luar tata surya kita. Pengetahuan tentang tachocline pada bintang lain dapat membantu menilai potensi habitabilitas eksoplanet tersebut.
Aktivitas matahari, yang berasal dari interaksi kompleks medan magnet dengan aliran di dalam Matahari, memengaruhi siklus aktivitasnya yang berulang setiap 11 tahun. Variabilitas medan magnet ini secara langsung mendorong cuaca antariksa dan lingkungan dinamis tempat Bumi berada, sehingga pemahaman tentang variabilitas ini sangat penting untuk peramalan cuaca antariksa yang andal. Meskipun kemajuan telah dicapai melalui observasi dan pemodelan teoretis, bagaimana Matahari menghasilkan, mengisi ulang, dan mempertahankan medan magnet yang menciptakan siklus aktivitasnya masih menjadi misteri besar. Penelitian COFFIES bertujuan untuk mentransformasi pemahaman ini, dan studi ini merupakan langkah maju yang substansial dalam fisika surya, menawarkan model yang lebih akurat mengenai dinamika interior Matahari dan meningkatkan kemampuan kita untuk memprediksi aktivitas surya yang berdampak pada Bumi.