Astronom Mendeteksi Pola Orbit Tak Lazim di Sabuk Kuiper, Mengisyaratkan Keberadaan 'Planet Y'

Diedit oleh: Uliana S.

Para astronom saat ini mengamati penyimpangan orbit yang tidak biasa pada objek-objek di Sabuk Kuiper, sebuah wilayah luas di luar orbit Neptunus. Temuan ini memunculkan hipotesis mengenai keberadaan planet tak dikenal yang untuk sementara diberi nama 'Planet Y'. Objek langit hipotetis ini diperkirakan memiliki ukuran lebih kecil dari Bumi namun lebih besar dari Merkurius, dan pengaruh gravitasinya diduga kuat memengaruhi jalur orbit benda-benda langit di sekitarnya.

Sabuk Kuiper membentang dari sekitar 30 hingga 55 Satuan Astronomi (AU) dari Matahari, jauh melampaui Neptunus. Wilayah ini dihuni oleh jutaan objek es, yang dikenal sebagai Objek Trans-Neptunus (TNOs), termasuk planet kerdil seperti Pluto. Objek-objek ini dianggap sebagai sisa-sisa dari masa awal pembentukan tata surya, menyimpan jejak-jejak penting mengenai evolusi kosmik kita.

Keunikan dari pengamatan terbaru adalah terdeteksinya semacam "kelengkungan" atau kemiringan yang konsisten pada bidang orbit rata-rata objek-objek di Sabuk Kuiper, pada rentang jarak 80 hingga 400 AU dari Matahari. Kemiringan ini diperkirakan mencapai sekitar 15 derajat relatif terhadap bidang datar tata surya. Para ilmuwan berargumen bahwa fenomena ini tidak mungkin terjadi secara kebetulan atau akibat gerakan orbit alami semata, karena presesi orbit alami seharusnya sudah menghapusnya dalam kurun waktu kurang dari 100 juta tahun. Keberadaan kelengkungan yang persisten ini mengindikasikan adanya pengaruh gravitasi yang terus-menerus dari sebuah objek masif yang belum terdeteksi, yaitu Planet Y.

Simulasi menunjukkan bahwa sebuah planet dengan massa antara Merkurius dan Bumi, dengan kemiringan orbit lebih dari sepuluh derajat, dapat menjelaskan anomali ini. Harapan besar kini disematkan pada Observatorium Vera C. Rubin di Chili. Dengan kemampuannya yang luar biasa dalam memindai langit secara mendalam dan efisien selama sepuluh tahun ke depan melalui Legacy Survey of Space and Time (LSST), observatorium ini diproyeksikan akan secara signifikan memperluas katalog objek-objek di Sabuk Kuiper. Para ahli memperkirakan bahwa observatorium ini dapat mendeteksi Planet Y dalam beberapa tahun pertama operasinya, sekaligus mengungkap jutaan objek Tata Surya baru yang belum teridentifikasi.

Penemuan Planet Y, jika terkonfirmasi, akan menjadi tonggak sejarah yang mengubah pemahaman fundamental kita tentang struktur dan evolusi tata surya. Hal ini akan memicu pertanyaan-pertanyaan baru mengenai proses pembentukan planet dan dinamika awal tata surya kita. Temuan ini juga akan memberikan data krusial untuk menguji dan menyempurnakan berbagai teori pembentukan tata surya yang telah ada selama ini, membuka cakrawala baru dalam studi kosmologi. Perburuan terhadap Planet Y ini merupakan cerminan dari semangat eksplorasi manusia yang tak pernah padam, menunjukkan bahwa bahkan di dalam tata surya kita sendiri, masih banyak misteri yang menunggu untuk diungkap, mendorong batas-batas pengetahuan kita dan memperkaya pemahaman kita tentang alam semesta yang luas ini.

Sumber-sumber

  • Merkur.de

  • Live Science

  • arXiv

  • Live Science

Apakah Anda menemukan kesalahan atau ketidakakuratan?

Kami akan mempertimbangkan komentar Anda sesegera mungkin.