Topan Matmo Melanda Tiongkok Selatan, Ratusan Ribu Warga Dievakuasi

Diedit oleh: Tetiana Martynovska 17

Topan Matmo menghantam wilayah selatan Tiongkok pada 5 Oktober 2025, membawa hujan deras dan angin kencang dengan kecepatan lebih dari 150 km/jam. Badai ini mendarat di Kabupaten Xuwen, Provinsi Guangdong, sekitar pukul 14:50 waktu setempat. Provinsi Guangdong, Hainan, dan Guangxi menjadi daerah yang paling terdampak. Pihak berwenang mengungsikan hampir 350.000 penduduk dari wilayah pesisir yang rentan. Evakuasi mencakup sekitar 197.000 orang di Hainan dan 150.000 di Guangdong.

Badai ini menyebabkan gangguan signifikan pada aktivitas sehari-hari. Layanan transportasi publik, proyek konstruksi, dan kegiatan komersial di kota-kota besar seperti Haikou, Wenchang, Zhanjiang, dan Maoming terpaksa dihentikan sementara. Pihak berwenang di Provinsi Guangdong meningkatkan respons darurat topan mereka ke tingkat tertinggi, Level I, pada Minggu pagi, 5 Oktober. Lebih dari 10.000 personel darurat dan penyelamat dikerahkan. Kota Beihai di Guangxi juga menangguhkan kegiatan sekolah, transportasi, dan pekerjaan. Guangxi menangguhkan semua rute feri penumpang pesisir dan mengevakuasi sekitar 26.000 turis dari Pulau Weizhou. Kementerian Sumber Daya Air Tiongkok mengaktifkan respons darurat pengendalian banjir Level-IV, mengantisipasi risiko banjir, terutama di sekitar pelabuhan Maoming.

Meskipun intensitas Topan Matmo diprediksi berkurang setelah mendarat, prakiraan cuaca menunjukkan hujan lebat dan angin kencang masih berlanjut hingga 6 Oktober di wilayah terdampak. Peristiwa ini mengganggu perjalanan liburan selama periode Hari Nasional. Topan Matmo merupakan badai bernama ke-21 musim topan Pasifik 2025. Lintasan badai ini adalah barat-barat laut, dengan perkiraan akan melemah setelah mendarat dan bergerak menuju Teluk Beibu. Dan para ahli meteorologi mencatat adanya dampak yang tumpang tindih dengan topan sebelumnya di wilayah Guangdong, Hainan, dan Guangxi.

Intensitas Matmo saat mendarat dikategorikan sebagai topan kuat dengan kecepatan angin mencapai 42-45 meter per detik. Laporan dari media pemerintah Tiongkok mengonfirmasi skala evakuasi yang masif. Dampak Topan Matmo juga terasa di Hong Kong, yang mengeluarkan peringatan badai dan mengimbau kapal-kapal untuk mencari perlindungan. KJRI Hong Kong juga mengimbau warga negara Indonesia di Makau untuk waspada dan menunda perjalanan. Tiongkok mengalokasikan 200 juta yuan (sekitar US$28 juta) untuk pemulihan darurat pasca-topan di provinsi Guangdong dan Hainan.

Sumber-sumber

  • The Straits Times

  • ABC News

  • NAMPA

  • Xinhua News Agency

Apakah Anda menemukan kesalahan atau ketidakakuratan?

Kami akan mempertimbangkan komentar Anda sesegera mungkin.