Topan Super Ragasa Meluluhlantakkan Asia Tenggara

Diedit oleh: Tetiana Martynovska 17

Topan Super Ragasa, badai terkuat tahun 2025, telah menyebabkan kehancuran luas di seluruh Asia Tenggara.

Badai ini dengan cepat menguat menjadi kategori 5 dengan kecepatan angin berkelanjutan 260 km/jam, dipicu oleh suhu permukaan laut yang luar biasa hangat. Ragasa menghantam Filipina utara pada 22 September 2025, membawa serta hujan deras, angin kencang, dan banjir signifikan. Ribuan warga dievakuasi saat pemerintah Filipina mengeluarkan peringatan tingkat tinggi untuk gelombang badai yang diperkirakan mencapai lebih dari 10 kaki. Di Filipina, badai ini menyebabkan setidaknya tiga korban jiwa dan sembilan luka-luka, serta memicu protes terkait dugaan korupsi proyek pengendalian banjir.

Topan ini melanjutkan lintasannya, berdampak pada Taiwan, Hong Kong, dan sebagian Tiongkok. Hong Kong mengeluarkan Sinyal Peringatan Badai Nomor 8, dan pihak berwenang di beberapa kota besar menangguhkan kegiatan belajar mengajar, menghentikan penerbangan, dan menutup bisnis. Bandara Internasional Hong Kong menunda semua penerbangan penumpang selama 36 jam, mulai 23 September hingga 25 September 2025, karena gangguan signifikan pada operasionalnya. Lebih dari 700 penerbangan terganggu akibat badai ini.

Hingga 23 September 2025, Ragasa telah melemah setelah mendarat di Tiongkok, namun tetap menimbulkan risiko hujan sisa dan banjir. Upaya bantuan sedang dilakukan untuk membantu mereka yang terkena dampak jalur destruktif badai. Di Taiwan, lebih dari 7.000 orang dievakuasi dan lebih dari 8.000 rumah tangga mengalami pemadaman listrik ketika topan melanda bagian selatan pulau itu. Di Tiongkok, sekitar 400.000 warga di Shenzhen diperintahkan untuk evakuasi, dan sekolah serta transportasi umum di seluruh Guangdong ditangguhkan. Pusat Meteorologi Nasional China memperkirakan topan akan menghantam wilayah pesisir antara Zhuhai dan Zhanjiang di Guangdong pada Rabu, 24 September 2025.

Para ahli umumnya sepakat bahwa perubahan iklim akibat ulah manusia telah membuat badai seperti Ragasa menjadi lebih kuat dan sering terjadi. Fenomena ini menjadi pengingat akan kerapuhan kita dalam menghadapi kekuatan alam dan pentingnya kesiapan serta respons yang cepat dalam menghadapi bencana.

Sumber-sumber

  • The Weather Channel

  • Weather Underground: Super Typhoon Ragasa Tracker

  • Severe Weather Europe: Super Typhoon Ragasa Update

  • World Nomads: Super Typhoon Ragasa Information

  • CIRA Satellite Library: Super Typhoon Ragasa

  • Direct Relief: Strongest Storm of 2025 Roars through Southeast Asia

Apakah Anda menemukan kesalahan atau ketidakakuratan?

Kami akan mempertimbangkan komentar Anda sesegera mungkin.