Gunung Lewotobi Laki-laki di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur, kembali menunjukkan aktivitas vulkaniknya yang signifikan dengan serangkaian erupsi yang terjadi pada Minggu, 21 September 2025.
Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mencatat beberapa letusan pada hari itu, dengan kolom abu vulkanik mencapai ketinggian bervariasi antara 800 meter hingga 2.500 meter di atas puncak gunung. Pada erupsi tanggal 19 September 2025, kolom abu bahkan tercatat mencapai ketinggian sekitar 6.000 meter di atas puncak. Aktivitas erupsi ini menyebabkan status gunung tersebut ditetapkan pada Level IV atau 'Awas', tingkat peringatan tertinggi yang menandakan potensi bahaya yang signifikan.
Masyarakat yang berada di sekitar radius 6 kilometer dari pusat erupsi, serta sektor barat daya hingga timur laut sejauh 7 kilometer, diimbau untuk tidak melakukan aktivitas apapun demi keselamatan. Ancaman lain yang perlu diwaspadai adalah potensi banjir lahar hujan, terutama jika terjadi curah hujan tinggi di daerah aliran sungai yang berhulu di puncak gunung. Desa-desa seperti Dulipali, Padang Pasir, Nobo, Nurabelen, Klatanlo, Hokeng Jaya, Boru, dan Nawakote diminta untuk meningkatkan kewaspadaan.
Untuk melindungi diri dari dampak abu vulkanik, masyarakat diimbau untuk menggunakan masker atau penutup hidung dan mulut guna mencegah gangguan pernapasan. Erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki ini juga berdampak pada sektor transportasi udara. Sejumlah maskapai penerbangan telah membatalkan atau menunda layanan penerbangan mereka. Bandara Gewayantana Larantuka dan Bandara Frans Seda Maumere di NTT juga terdampak, dengan beberapa penerbangan yang dibatalkan akibat sebaran abu vulkanik. Hal ini menyebabkan gangguan signifikan pada aktivitas pariwisata di Pulau Flores.
Pemerintah daerah terus memantau perkembangan aktivitas gunung api dan berkoordinasi dengan berbagai pihak untuk memastikan keselamatan warga serta meminimalkan dampak bencana. Tindakan pencegahan dan mitigasi terus dilakukan, termasuk penyediaan informasi terkini melalui saluran resmi dan kesiapsiagaan untuk evakuasi jika diperlukan. Aktivitas vulkanik Gunung Lewotobi Laki-laki yang terus meningkat ini menjadi pengingat akan kekuatan alam dan pentingnya kesiapsiagaan menghadapi potensi bencana.
Pada tanggal 21 September 2025, erupsi terjadi pada pukul 13:44 WITA dengan tinggi kolom abu ± 2.500 meter, disertai suara gemuruh yang terdengar hingga pos pengamatan. Aktivitas ini terus dipantau secara intensif oleh PVMBG untuk mengantisipasi perubahan aktivitas vulkanik lebih lanjut.