Gempa Kamchatka Memicu Peringatan Tsunami

Diedit oleh: Tetiana Martynovska 17

Pada 18 September 2025, gempa bumi kuat bermagnitudo 7,8 mengguncang lepas pantai Semenanjung Kamchatka, Rusia, memicu peringatan tsunami di sepanjang pesisir timur wilayah tersebut. Gempa ini terjadi pada kedalaman sekitar 10 kilometer dan diikuti oleh beberapa gempa susulan dengan kekuatan hingga magnitudo 5,8. Kementerian Situasi Darurat Rusia awalnya melaporkan magnitudo 7,2 sebelum direvisi menjadi 7,8 oleh badan geologi internasional. Gubernur Kamchatka Krai menetapkan status siaga tinggi untuk semua layanan darurat, meskipun belum ada laporan kerusakan atau korban jiwa yang diterima pada saat itu. Peringatan tsunami dikeluarkan dengan perkiraan ketinggian gelombang antara 30 hingga 62 sentimeter, namun kemudian dicabut karena potensi ancaman mereda.

Gempa ini terjadi di Cincin Api Pasifik, sebuah zona geologis aktif yang mengelilingi Samudra Pasifik dan bertanggung jawab atas sebagian besar aktivitas seismik global. Kamchatka dikenal sebagai wilayah dengan aktivitas seismik dan vulkanik yang tinggi karena lokasinya di pertemuan lempeng-lempeng tektonik utama. Peristiwa ini terjadi menyusul gempa besar bermagnitudo 8,8 yang melanda wilayah Kamchatka pada 29 Juli 2025, yang juga menghasilkan tsunami dan menyebabkan kerusakan regional.

Peringatan tsunami sempat dikeluarkan untuk sebagian Kepulauan Aleut di Alaska, dengan potensi aktivitas tsunami terdeteksi di Shemya, Alaska. Namun, peringatan tersebut dicabut beberapa jam kemudian setelah tidak ditemukan ancaman lebih lanjut. Pihak berwenang di Hawaii dan Kanada tidak mengeluarkan peringatan tsunami.

Gubernur Kamchatka, Vladimir Solodov, menyatakan bahwa seluruh layanan darurat telah disiagakan penuh dan prosedur penanganan telah ditetapkan. Pemerintah daerah melakukan inspeksi cepat terhadap fasilitas sosial dan bangunan tempat tinggal. Video yang beredar di media sosial menunjukkan lampu gantung dan perabot dapur bergoyang hebat, sementara warga berkumpul di jalanan untuk menghindari risiko gempa susulan.

Para ahli geologi terus memantau aktivitas seismik di kawasan ini, memahami bahwa peristiwa semacam ini adalah bagian dari siklus alami bumi yang lebih besar. Ketahanan masyarakat dan kesiapsiagaan infrastruktur menjadi kunci dalam menghadapi dinamika geologis yang berkelanjutan di wilayah yang rentan terhadap aktivitas seismik ini.

Sumber-sumber

  • TVN24

  • Maui Now

  • PreventionWeb

Apakah Anda menemukan kesalahan atau ketidakakuratan?

Kami akan mempertimbangkan komentar Anda sesegera mungkin.