Pada Sabtu, 13 September 2025, pukul 02:37 waktu setempat, wilayah Kamchatka diguncang gempa bumi kuat bermagnitudo 7,4 Skala Richter. Pusat gempa berada di bagian timur Semenanjung Kamchatka, sebuah area yang rentan terhadap aktivitas seismik karena lokasinya di Cincin Api Pasifik.
Gempa ini mengingatkan kembali pada kekuatan alam dinamis di kawasan tersebut, yang memiliki sejarah mencatat berbagai peristiwa serupa. Salah satu yang paling signifikan adalah gempa dahsyat pada tahun 1952 dengan magnitudo 9,0 Skala Richter yang memicu tsunami besar. Selain itu, gempa berkekuatan 8,8 Skala Richter pada 30 Juli 2025 juga sempat memicu peringatan tsunami di berbagai wilayah Pasifik, termasuk Jepang dan Hawaii.
Menanggapi kejadian ini, Gubernur Kamchatka, Vladimir Solodov, mengeluarkan imbauan kepada seluruh warga untuk tetap tenang dan waspada terhadap kemungkinan gempa susulan. Ia menekankan pentingnya mengikuti informasi resmi dari pihak berwenang dan menjauhi bangunan yang berpotensi mengalami kerusakan lebih lanjut. Pemerintah daerah berupaya memastikan keselamatan warga sebagai prioritas utama dalam pengelolaan situasi pasca-gempa.
Saat ini, tim tanggap darurat sedang melakukan penilaian menyeluruh terhadap tingkat kerusakan. Laporan awal mengindikasikan adanya kerusakan struktural ringan di beberapa area. Otoritas terkait terus memantau situasi dengan saksama dan menempatkan seluruh layanan darurat dalam kewaspadaan tinggi. Meskipun gempa ini tidak dilaporkan memicu tsunami di wilayah Indonesia, kewaspadaan tetap diperlukan mengingat Kamchatka merupakan zona megathrust yang aktif.
Kamchatka memiliki sejarah panjang terkait aktivitas seismik, dengan gempa-gempa besar tercatat pada tahun 1737 dan 1841, yang diperkirakan memiliki magnitudo mendekati 9,0 Skala Richter. Dinamika lempeng tektonik di Palung Kurile-Kamchatka, tempat Lempeng Pasifik menunjam di bawah Lempeng Amerika Utara, menjadi penyebab utama frekuensi dan kekuatan gempa di wilayah ini.