Aktivitas Vulkanik Meningkat di Pulau Barren, India

Diedit oleh: Tetiana Martynovska 17

Gunung berapi Pulau Barren, satu-satunya gunung berapi aktif di India, kembali menunjukkan aktivitasnya dengan dua kali letusan dalam dua hari terakhir, yaitu pada 13 September dan 20 September 2025. Lokasi ini, yang terletak sekitar 140 kilometer dari Port Blair di Kepulauan Andaman dan Nikobar, merupakan situs penting bagi penelitian ilmiah dan satu-satunya gunung berapi aktif di India dan Asia Selatan. Letusan pertama pada 13 September menghasilkan kolom abu dan asap, sementara letusan kedua pada 20 September juga mengeluarkan abu dan gas. Perlu dicatat, letusan kedua terjadi hanya dua hari setelah gempa berkekuatan 4,2 magnitudo mengguncang Laut Andaman pada 18 September 2025, menyoroti keterkaitan fenomena seismik dan vulkanik di wilayah tersebut. Hingga saat ini, aktivitas vulkanik ini belum menimbulkan dampak signifikan terhadap lingkungan sekitar maupun populasi lokal.

Pulau ini sendiri memiliki luas 8,34 kilometer persegi. Pulau Barren adalah stratovolcano yang menjulang sekitar 354 meter di atas permukaan laut, dengan kaldera selebar sekitar 2 kilometer. Pembentukan geologisnya merupakan bukti jutaan tahun aktivitas vulkanik, dengan aliran lava subaerial tertua diperkirakan berusia 1,6 juta tahun. Pulau tak berpenghuni ini, yang terletak sekitar 140 kilometer timur laut Port Blair, berada di pertemuan lempeng tektonik India dan Burma, sebuah wilayah yang dikenal dengan aktivitas seismik dan vulkanik. Sejarah mencatat bahwa Gunung Pulau Barren telah aktif sejak 1787, dengan periode letusan yang tercatat pada tahun 1991, 2005, 2017, dan 2022. Aktivitas vulkanik ini terus dipantau oleh pihak berwenang, yang mengeluarkan peringatan bagi wisatawan dan penduduk setempat untuk tetap waspada dan mengambil tindakan pencegahan yang diperlukan demi keselamatan publik dan kelestarian lingkungan. Informasi terkini mengenai letusan terus disebarkan kepada otoritas terkait.

Fenomena alam seperti letusan gunung berapi, meskipun berpotensi menimbulkan dampak negatif seperti gangguan pernapasan akibat abu vulkanik atau pencemaran sumber air, juga membawa potensi positif. Material vulkanik yang kaya mineral dapat menyuburkan tanah, menjadikannya lahan pertanian yang produktif. Selain itu, pasir vulkanik dapat dimanfaatkan sebagai bahan bangunan. Pengamatan dan pemantauan yang berkelanjutan oleh para ilmuwan sangat krusial untuk memahami pola aktivitas vulkanik dan memitigasi potensi risiko, memastikan bahwa setiap perubahan di lanskap alam ini dapat dipahami sebagai bagian dari siklus bumi yang lebih besar dan peluang untuk pertumbuhan baru.

Sumber-sumber

  • IBC24 News : Chhattisgarh News, Madhya Pradesh News, Chhattisgarh News Live , Madhya Pradesh News Live, Chhattisgarh News In Hindi, Madhya Pradesh In Hindi

  • Navbharat Times

  • Aaj Tak

  • ABP Live

  • Prarang

  • Press Information Bureau

Apakah Anda menemukan kesalahan atau ketidakakuratan?

Kami akan mempertimbangkan komentar Anda sesegera mungkin.