Pemetaan Ruang Magma Bawah Yellowstone Mengungkap Dinamika Vulkanik

Diedit oleh: Tetiana Martynovska 17

Penelitian terbaru yang menggunakan pencitraan elektromagnetik telah berhasil memetakan empat ruang magma signifikan di bawah Taman Nasional Yellowstone, pada kedalaman antara 4 hingga 11 kilometer. Temuan ini memberikan wawasan baru mengenai sistem vulkanik kompleks yang ada di bawah permukaan. Ruang-ruang magma ini sebagian besar terdiri dari magma riolitik, jenis magma yang dikenal memiliki potensi menghasilkan letusan eksplosif. Salah satu kantong magma yang teridentifikasi memiliki volume yang sebanding dengan letusan Mesa Falls yang terjadi sekitar 1,3 juta tahun lalu.

Para ilmuwan secara khusus menyoroti area kaldera timur laut, di mana magma riolitik dangkal tampaknya berinteraksi dengan magma basaltik yang lebih dalam. Interaksi ini berpotensi meningkatkan aktivitas vulkanik di wilayah tersebut. Studi sebelumnya pada tahun 2015 oleh para seismolog Universitas Utah mengungkapkan adanya reservoir batuan panas yang sebagian meleleh, terletak 19 hingga 45 kilometer di bawah supervulkan Yellowstone. Reservoir yang lebih dalam ini diperkirakan 4,4 kali lebih besar dari ruang magma yang lebih dangkal yang telah lama diketahui.

Reservoir batuan panas yang baru ditemukan ini dapat mengisi Grand Canyon seluas 11,2 kali, sementara ruang magma yang sebelumnya diketahui dapat mengisi 2,5 kali. Temuan ini menunjukkan adanya sistem perpipaan vulkanik yang saling terhubung di bawah Yellowstone, mulai dari reservoir magma kerak bawah hingga ruang magma kerak atas. Meskipun demikian, para peneliti menekankan bahwa magma di reservoir ini sebagian besar masih padat, dengan kantong-kantong kecil batuan cair di dalamnya, menunjukkan bahwa potensi letusan besar dalam waktu dekat masih sangat rendah.

Sejarah Yellowstone mencatat tiga letusan besar dalam 2,1 juta tahun terakhir, dengan yang terakhir terjadi sekitar 640.000 tahun lalu. Letusan-letusan ini memiliki dampak iklim global yang signifikan. Meskipun para peneliti menegaskan bahwa tidak ada letusan yang akan terjadi dalam waktu dekat, mereka mengakui bahwa sistem vulkanik dapat berubah seiring waktu, bahkan dalam skala dekade. Pemahaman yang lebih baik tentang dinamika magma ini sangat penting untuk memantau dan memahami potensi aktivitas vulkanik di masa depan. Interaksi antara magma riolitik dan basaltik, serta pergerakan magma ke arah timur laut seperti yang ditunjukkan oleh studi magnetotellurik, memberikan gambaran yang lebih bernuansa tentang sistem Yellowstone yang dinamis.

Sumber-sumber

  • Zee News

  • EADaily

Apakah Anda menemukan kesalahan atau ketidakakuratan?

Kami akan mempertimbangkan komentar Anda sesegera mungkin.

Pemetaan Ruang Magma Bawah Yellowstone Men... | Gaya One