Aktivitas monsun terus berlanjut di seluruh anak benua India, membawa pola curah hujan yang berkelanjutan di berbagai wilayah. Sirkulasi atmosfer dan palung yang ada memberikan pengaruh signifikan terhadap kondisi cuaca saat ini, berkontribusi pada hujan yang tersebar luas.
Fenomena cuaca yang menyertai meliputi badai petir dan hujan sedang, dengan potensi curah hujan yang lebih lebat di beberapa lokasi. Para ahli meteorologi memantau perkembangan ini karena dampaknya yang luas terhadap pola cuaca regional. Curah hujan musim ini menunjukkan variasi dinamis, dengan beberapa area mengalami defisit sementara yang lain melaporkan surplus. Pola yang berubah-ubah ini merupakan ciri khas sistem monsun yang kompleks.
Rata-rata curah hujan tahunan di India selama 110 tahun adalah 899 milimeter, dengan variasi musiman yang dapat mencapai ±20%. Curah hujan yang melebihi 10% dari rata-rata dapat menyebabkan banjir, sementara kekurangan 10% dapat mengakibatkan kekeringan. Monsun Asia Selatan adalah salah satu dari beberapa sistem monsun global dan memiliki dampak ekonomi yang sangat penting, sering dijuluki sebagai "menteri keuangan India yang sesungguhnya".
Sejak tahun 1950-an, terjadi perubahan signifikan dalam pola monsun musim panas di Asia Selatan, terutama terkait dengan kejadian kekeringan dan banjir. Peningkatan curah hujan ekstrem yang meluas telah diamati di India tengah, berkontribusi pada peningkatan banjir bandang dengan konsekuensi sosial ekonomi yang berat. Hujan monsun yang ideal biasanya dimulai di pantai barat India pada awal Juni dan mencakup seluruh negeri pada pertengahan Juli, dengan penarikan dimulai pada awal September.
Memahami pola monsun ini sangat penting mengingat pengaruhnya yang besar terhadap pertanian, ekosistem, dan kesejahteraan masyarakat. Meskipun para ilmuwan terus mengkaji hubungan antara perubahan iklim dan pola monsun, dampak pemanasan global terhadap sistem yang kompleks ini masih dalam proses pemahaman yang lebih mendalam. Curah hujan monsun sangat bergantung pada angin monsun barat daya, yang menyumbang 70-80% dari curah hujan tahunan di Asia Selatan.