Pakistan Dilanda Banjir Hebat, Wilayah Gilgit-Baltistan Terkena Dampak Parah

Diedit oleh: Tetiana Martynovska 17

Hujan deras musim hujan yang terus-menerus telah menyebabkan kehancuran signifikan di seluruh Pakistan, dengan wilayah Gilgit-Baltistan mengalami dampak terburuk.

Peristiwa Banjir Bandang Danau Glasial (GLOF) telah memicu kerusakan luas pada rumah dan infrastruktur, menyoroti kerentanan negara terhadap perubahan iklim dan pola cuaca ekstrem. Hujan lebat telah menyebabkan banjir bandang, menenggelamkan desa-desa dan memicu tanah longsor. Lahan pertanian terendam, merusak jaringan jalan dan memperburuk situasi bagi masyarakat yang terkena dampak. Perkiraan awal menunjukkan bahwa sekitar 80% wilayah yang terkena dampak mengalami banjir. Operasi penyelamatan sedang berlangsung untuk memberikan bantuan kepada mereka yang terlantar, dengan fokus pada pembersihan puing-puing dan pemulihan layanan penting.

Lebih dari 330 rumah di Gilgit, Baltistan, dan distrik lainnya dilaporkan rusak atau hancur. Puluhan toko dan bisnis juga mengalami kerusakan, dengan penilaian lebih lanjut masih terus dilakukan. Situasi yang memburuk ini menimbulkan ancaman serius terhadap keselamatan dan properti penduduk di wilayah yang terkena dampak. Intensitas curah hujan yang meningkat memperburuk kerusakan yang ada dan menghambat upaya bantuan.

Otoritas terkait telah mengeluarkan peringatan tingkat tinggi di beberapa distrik, mengantisipasi lebih banyak curah hujan dalam beberapa hari mendatang. Pakistan Meteorological Department (PMD) telah mengindikasikan bahwa arus musim hujan dari Laut Arab dan Teluk Benggala akan mengintensifkan dan memasuki bagian utara negara itu. Gelombang udara barat juga diperkirakan akan memengaruhi daerah utara. Hujan lebat dan badai petir diperkirakan akan terjadi di banyak wilayah, termasuk Khyber Pakhtunkhwa, Balochistan, Gilgit-Baltistan, dan Azad Jammu dan Kashmir, yang berpotensi menyebabkan banjir bandang di jalur air lokal dan memicu tanah longsor di daerah perbukitan.

Kondisi ini diperparah oleh deforestasi yang meluas di Pakistan, yang telah mengurangi tutupan hutan secara signifikan. Penurunan tutupan hutan ini secara langsung terkait dengan memburuknya banjir dan tanah longsor, karena pepohonan yang dulunya menahan pegunungan kini telah hilang. Para ahli lingkungan memperingatkan bahwa tanpa reformasi mendesak dalam penghijauan kembali, pengelolaan daerah aliran sungai, dan perlindungan lingkungan, Pakistan akan tetap sangat rentan terhadap banjir berulang, gelombang panas, dan kekeringan di tahun-tahun mendatang.

Sejak akhir Juni, lebih dari 700 orang dilaporkan tewas akibat hujan musim hujan dan banjir bandang di seluruh Pakistan, dengan ribuan lainnya terlantar dan ribuan rumah rusak atau hancur. Wilayah Khyber Pakhtunkhwa menjadi wilayah yang paling parah terkena dampaknya, dengan banyak distrik menyatakan keadaan darurat. Banjir dahsyat tahun 2022, yang menewaskan lebih dari 1.700 orang dan menyebabkan kerugian ekonomi sekitar $40 miliar, menjadi pengingat akan kerentanan negara terhadap perubahan iklim.

Sumber-sumber

  • News Nation

  • पाकिस्तान पर कुदरत का कहर, गिलगित-बाल्टिस्तान में बाढ़ के बाद भूस्खलन, 9 लोगों की मौत, कई लापता

  • Pakistan Avalanche: गिलगित-बाल्टिस्तान में भयानक हिमस्खलन, 11 की दर्दनाक मौत

  • पाकिस्तान के गिलगित-बाल्टिस्तान में हिमस्खलन होने की खबर, 10 लोगों की मौत

Apakah Anda menemukan kesalahan atau ketidakakuratan?

Kami akan mempertimbangkan komentar Anda sesegera mungkin.