Situs arkeologi Çatalhöyük di Turki tengah, yang diakui sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO, terus mengungkap lapisan-lapisan sejarah yang kaya, menawarkan pandangan mendalam tentang kehidupan masyarakat kuno.
Ekskavasi terbaru yang dipimpin oleh Doç. Dr. Ali Umut Türkcan dari Universitas Anadolu, berfokus pada pemahaman perpindahan penduduk dari bagian timur ke barat Çatalhöyük, serta memberikan wawasan baru tentang praktik ritual dan struktur sosial. Penemuan signifikan di gundukan barat situs ini mencakup makam-makam dari periode Bizantium. Meskipun tidak berhubungan langsung dengan periode prasejarah Çatalhöyük, makam-makam ini sangat berharga karena keragamannya. Ditemukan berbagai jenis makam, mulai dari struktur berbentuk ruangan yang dibangun dari adobe dan batu datar, hingga makam bata dengan berbagai pola, semuanya terkonsentrasi di area yang sama. Keberagaman ini memberikan petunjuk tentang praktik pemakaman dan kemungkinan stratifikasi sosial pada masa Bizantium di wilayah tersebut.
Sementara itu, di gundukan timur, penelitian yang dipimpin oleh Profesor Dr. Arkadiusz Marciniak dari Universitas Poznań telah mengungkap kelompok struktur yang tersusun mengelilingi halaman tengah. Salah satu penemuan paling menarik adalah 'Rumah Spiritual' atau 'Rumah Orang Mati', yang di dasarnya ditemukan fragmen dari 20 kerangka manusia. Penemuan ini mengindikasikan adanya praktik ritual yang kompleks terkait dengan penghormatan leluhur atau ritual kematian. Selain itu, sebuah struktur ritual besar dengan dinding berlukisan pola beragam dan dilengkapi 14 platform juga telah ditemukan, dengan rencana penggalian lebih lanjut tahun depan untuk mengungkap misteri di baliknya.
Analisis arsitektur di Çatalhöyük juga menunjukkan evolusi dalam organisasi sosial. Lapisan bawah situs menampilkan tata letak bangunan yang padat dan saling berdekatan, mencerminkan gaya hidup komunal yang kuat. Seiring waktu, lapisan yang lebih atas menunjukkan adanya diferensiasi dalam desain arsitektur, menyiratkan perubahan bertahap dalam struktur sosial dan mungkin peningkatan spesialisasi dalam masyarakat. Hal ini sejalan dengan temuan bahwa masyarakat Çatalhöyük pada masa Neolitikum memiliki struktur yang egaliter, tanpa adanya bangunan yang secara jelas menunjukkan perbedaan status sosial yang mencolok.
Çatalhöyük, yang pertama kali ditemukan oleh arkeolog Inggris James Mellaart dan David French pada tahun 1958, telah menjadi fokus penelitian arkeologi selama beberapa dekade. Sejak tahun 1993, Dr. Ali Umut Türkcan telah terlibat dalam penggalian di situs ini, dan sejak 2020 menjabat sebagai direktur proyek penelitian dan penggalian Çatalhöyük. Penggalian yang sedang berlangsung terus menerangi kompleksitas kehidupan Neolitik, termasuk organisasi sosial, inovasi arsitektur, dan praktik budaya yang unik, memberikan pemahaman yang lebih kaya tentang bagaimana peradaban awal berkembang dan beradaptasi dari waktu ke waktu.