Penemuan Akuifer Air Tawar Raksasa Bawah Laut Atlantik Menawarkan Harapan Baru untuk Krisis Air Global

Diedit oleh: Tetiana Martynovska 17

Sebuah tim ilmuwan internasional telah menemukan akuifer air tawar yang luas di bawah dasar Samudra Atlantik, sebuah penemuan monumental yang memberikan harapan baru dalam menghadapi krisis air global yang semakin memburuk. Temuan ini dipublikasikan pada tahun 2025, hasil dari ekspedisi yang dilakukan antara Mei dan Juli 2025.

Penelitian ini melibatkan pengeboran hingga kedalaman hampir 400 meter di bawah dasar laut, dekat Cape Cod, Amerika Serikat. Menggunakan platform yang biasanya digunakan untuk eksplorasi minyak, para peneliti berhasil mengekstraksi ribuan liter air tawar dengan salinitas sangat rendah. Perkiraan awal menunjukkan bahwa cadangan bawah laut ini berpotensi menyuplai kebutuhan air bersih Kota New York selama berabad-abad, menjadikannya sumber daya krusial untuk memenuhi permintaan air tawar global yang terus meningkat.

Geofisikawan Brandon Dugan menekankan signifikansi penemuan ini, menyatakan bahwa ini adalah salah satu tempat terakhir di Bumi di mana air tawar dapat ditemukan. Dengan populasi global yang terus bertambah dan menipisnya pasokan air tawar yang ada, akses ke cadangan bawah laut ini menawarkan alternatif vital. Perserikatan Bangsa-Bangsa memproyeksikan bahwa pada tahun 2030, permintaan air tawar global akan melampaui pasokan sebesar 40%, menjadikan penemuan ini sebagai jalan keluar yang menjanjikan.

Penelitian sebelumnya pada tahun 2019 telah mengindikasikan keberadaan cadangan air tawar di lepas pantai Atlantik Amerika Serikat, diperkirakan mengandung sekitar 2.800 kilometer kubik air tawar yang berasal dari zaman es. Para ahli geologi kelautan, seperti Chloe Gustafson dari University of Columbia, telah lama mengetahui adanya air tawar di lokasi terpencil, namun luas dan geometrinya belum sepenuhnya dipahami hingga penelitian terbaru ini. Metode elektromagnetik yang digunakan memungkinkan pemetaan akuifer bawah laut dengan lebih akurat, membedakan air tawar dan air asin berdasarkan konduktivitas listriknya.

Penemuan ini tidak hanya membuka peluang baru dalam pengelolaan sumber daya air, tetapi juga memicu pemikiran ulang tentang bagaimana kita memandang dan memanfaatkan kekayaan alam planet ini. Dengan tantangan perubahan iklim yang semakin nyata, seperti peningkatan frekuensi banjir dan kekeringan yang dilaporkan oleh PBB, eksplorasi dan pemanfaatan akuifer bawah laut ini dapat menjadi bagian dari solusi adaptasi jangka panjang untuk memastikan keberlanjutan pasokan air bersih bagi generasi mendatang.

Sumber-sumber

  • УНІАН

  • Detailed Fact Checker — AICookbook.ai

Apakah Anda menemukan kesalahan atau ketidakakuratan?

Kami akan mempertimbangkan komentar Anda sesegera mungkin.