Simpanse Tunjukkan Kemampuan Berpikir Rasional Mirip Manusia dalam Studi Baru

Sebuah penelitian terbaru yang dipublikasikan dalam jurnal bergengsi Science mengungkapkan bahwa simpanse memiliki kapasitas berpikir rasional yang menyerupai kemampuan manusia. Temuan ini menyoroti kemampuan kera besar tersebut untuk mengubah pendirian berdasarkan bukti baru, sebuah ciri khas kognisi yang dianggap adaptif dan lentur.

Para ilmuwan melaksanakan serangkaian eksperimen yang terkontrol ketat di Suaka Monyet Pulau Ngamba, Uganda. Fokus pengamatan adalah bagaimana simpanse membuat pilihan antara dua wadah, di mana salah satunya dijanjikan berisi makanan. Hewan-hewan tersebut awalnya diberi petunjuk awal mengenai lokasi hadiah. Inti dari penemuan ini adalah respons mereka terhadap informasi baru: ketika bukti yang lebih kuat muncul dan mengarah ke kotak yang berbeda, simpanse secara konsisten mengubah pilihan mereka.

Kemampuan penalaran yang fleksibel ini sangat mencerminkan perilaku yang diamati pada anak-anak manusia yang berusia sekitar empat tahun. Hal ini mengindikasikan bahwa fondasi penalaran berbasis bukti mungkin jauh lebih tua secara evolusioner daripada yang diperkirakan sebelumnya. Tim peneliti menggunakan model komputasi dan eksperimen yang dikontrol untuk memastikan bahwa yang teramati adalah penalaran sejati, bukan sekadar respons otomatis terhadap sinyal terbaru atau paling jelas.

Studi ini secara fundamental menantang pandangan lama yang menyatakan bahwa rasionalitas—kemampuan untuk menyusun dan merevisi keyakinan berdasarkan data yang masuk—adalah domain eksklusif manusia. Selain itu, penelitian serupa pada primata lain, termasuk orangutan di Kebun Binatang Leipzig, menunjukkan kemampuan serupa untuk memperbarui keyakinan saat dihadapkan pada bukti baru yang bertentangan. Temuan ini memperkuat gagasan bahwa kemampuan kognitif canggih ini mungkin tersebar luas di antara kera besar.