Para paleontolog di Peru telah mengungkap sebuah penemuan luar biasa di Gurun Ocucaje: kerangka fosil yang hampir lengkap dari seekor lumba-lumba laut berusia 12 juta tahun. Spesimen ini, yang diidentifikasi sebagai *Lomacetus*, memiliki panjang sekitar 3,5 meter dan ditemukan dalam kondisi yang sangat baik, memberikan wawasan berharga tentang kehidupan laut purba. Penemuan ini signifikan karena *Lomacetus* menunjukkan kesamaan dengan lumba-lumba porpoise modern yang ditemukan di lepas pantai Peru, menunjukkan evolusi yang menarik dalam garis keturunan mamalia laut.
Mario Urbina, salah satu peneliti utama, menyoroti Gurun Ocucaje sebagai situs paleontologi yang kaya, yang dulunya merupakan lautan tempat berbagai spesies berkembang biak jutaan tahun yang lalu. Wilayah ini mengalami pergerakan tektonik dan perubahan iklim selama jutaan tahun, yang mengawetkan sisa-sisa purba ini. Fosil dari Ocucaje sangat penting untuk memahami evolusi geografi pesisir Peru dan perubahan lanskap serta iklim dari waktu ke waktu. Gurun Ocucaje diakui sebagai salah satu situs paleontologi terpenting di dunia, dengan penemuan sebelumnya termasuk fosil paus berkaki empat, hiu prasejarah, dan penyu raksasa.
Periode Miosen Tengah, sekitar 15 hingga 11 juta tahun yang lalu, menyaksikan peristiwa pemanasan global yang signifikan yang dikenal sebagai *Middle Miocene Climatic Optimum* (MMCO). Periode ini, yang ditandai dengan suhu global yang lebih hangat, kemungkinan besar menciptakan kondisi yang menguntungkan bagi keanekaragaman mamalia laut di wilayah seperti Peru. Penemuan fosil *Lomacetus* ini membuka jalan baru untuk penelitian di bidang paleontologi, geologi, dan biologi evolusioner, memperkuat pentingnya Peru dalam studi spesies laut fosil dan membantu kita memahami respons ekosistem laut terhadap perubahan lingkungan.
Fosil ini akan menjalani analisis ekstensif sebelum dipamerkan kepada publik, diharapkan akan disimpan di museum nasional. Penemuan ini semakin memantapkan gurun Ocucaje sebagai endapan paleontologi utama di Amerika Selatan, dengan lebih dari 60% fosil laut yang ditemukan di Peru dalam dua dekade terakhir berasal dari wilayah ini, terutama dari Formasi Pisco. Fosil *Lomacetus* ini berkontribusi pada pengetahuan terbatas tentang genus ini, sebuah lumba-lumba punah dari keluarga Kentriodontidae, yang dianggap sebagai kelompok perantara dalam evolusi odontocetes modern. Kehadirannya di Pasifik Selatan menunjukkan distribusi yang lebih luas dari yang diperkirakan sebelumnya, menimbulkan pertanyaan tentang rute migrasi purba selama Miosen.
Selain *Lomacetus*, penemuan signifikan lainnya dari Ocucaje adalah fosil *Pebanista yacuruna*, lumba-lumba sungai prasejarah berusia 16 juta tahun yang merupakan kerabat terdekat dari lumba-lumba sungai Asia Selatan. Penemuan kedua fosil cetacea ini memberikan bukti penting untuk merekonstruksi transisi ekologis dari laut ke sungai di Amerika Selatan. Gurun Ocucaje menghadapi tantangan konservasi, termasuk penjarahan fosil dan ekspansi perkotaan, dan perlindungan hukum sangat penting untuk melestarikan warisan fosilnya.