Penjelasan Ilmiah Perilaku Anjing Memiringkan Kepala

Diedit oleh: Olga Samsonova

Perilaku anjing memiringkan kepala saat mendengar pemiliknya berbicara merupakan respons terstruktur yang terkait dengan mekanisme pemrosesan sensorik dan ikatan emosional, bukan sekadar gestur tanpa makna. Penelitian ilmiah, termasuk studi oleh Andrea Sommese dari Eötvös Loránd University di Budapest, mulai mengungkap dasar kognitif perilaku ini.

Salah satu penjelasan utama berfokus pada fungsi auditori. Kemiringan kepala berfungsi sebagai penyesuaian akustik yang memungkinkan anjing melokalisasi sumber suara dengan lebih presisi. Dengan memiringkan kepala, anjing memposisikan daun telinga luar, atau pinnae, untuk mengoptimalkan penerimaan suara dan membedakan nuansa dalam nada serta volume ucapan manusia. Karena frekuensi pendengaran anjing jauh lebih luas daripada manusia, penyesuaian posisi kepala ini krusial untuk memilah suara yang relevan dari kebisingan latar belakang.

Selain aspek pendengaran, gerakan ini juga diyakini meningkatkan kemampuan visual anjing dalam menafsirkan komunikasi. Pakar Stanley Coren berpendapat bahwa kemiringan kepala dapat membantu anjing melihat melampaui moncong mereka, sehingga memungkinkan pembacaan ekspresi wajah manusia menjadi lebih jelas. Penyesuaian anatomi ini mendukung interpretasi komunikasi yang lebih akurat, mengindikasikan perilaku tersebut sebagai alat interaksi sosial yang dipelajari.

Perilaku memiringkan kepala diperkuat melalui penguatan positif; anjing mengasosiasikan respons positif dari pemiliknya, seperti perhatian atau kasih sayang, dengan tindakan tersebut. Studi menunjukkan bahwa anjing yang mahir dalam mengingat label objek, seperti Border Collie yang dikenal berbakat dalam pembelajaran kata, cenderung lebih sering memiringkan kepala saat mendengar perintah lisan. Variasi frekuensi perilaku ini dipengaruhi oleh ras, bentuk moncong, dan tingkat keterlibatan kognitif anjing.

Meskipun umumnya merupakan tanda ketertarikan atau pemrosesan informasi, kemiringan kepala yang konstan dan tanpa sebab yang jelas dapat mengindikasikan masalah kesehatan, seperti infeksi telinga atau gangguan vestibular, yang memerlukan evaluasi medis oleh dokter hewan. Penelitian lebih lanjut, seperti yang ditekankan oleh Monique Udell dari Oregon State University, mengingatkan bahwa manusia masih perlu mempelajari lebih dalam mengenai bahasa tubuh anjing yang berkomunikasi dengan mereka.

15 Tampilan

Sumber-sumber

  • O Antagonista

  • O Antagonista

  • Estado de Minas

  • Crusoé

  • TNH1

  • Correio Braziliense

Apakah Anda menemukan kesalahan atau ketidakakuratan?

Kami akan mempertimbangkan komentar Anda sesegera mungkin.