Pemerintah Argentina di bawah Presiden Javier Milei terus mendorong reformasi ekonomi yang signifikan, yang berpusat pada privatisasi perusahaan negara dan deregulasi berbagai sektor. Langkah-langkah ini, yang dimulai pada pertengahan 2024 dan berlanjut hingga 2025, bertujuan untuk merombak lanskap ekonomi negara dan memiliki implikasi penting bagi bisnis internasional yang beroperasi di Argentina.
Salah satu langkah reformasi utama adalah privatisasi perusahaan-perusahaan besar. Pada Oktober 2024, perusahaan energi IMPSA, yang sebelumnya dinasionalisasi, diambil alih oleh perusahaan AS ARC Energy. Transaksi senilai $27 juta ini, dengan pengambilalihan utang sebesar $576 juta, menandai privatisasi pertama di era Milei, dengan komitmen untuk mempertahankan operasi dan pekerjaan.
Selanjutnya, pada Februari 2025, Banco de la Nación Argentina diubah menjadi perusahaan publik. Langkah ini dipandang sebagai pendahuluan untuk pembukaan modal bagi investor lain, meskipun negara mempertahankan 99,9% kepemilikan. Transformasi ini bertujuan untuk memodernisasi operasi dan meningkatkan daya saing bank.
Proses privatisasi yang lebih luas juga sedang berlangsung untuk Aguas y Saneamientos Argentinos S.A. (AySA), perusahaan utilitas air dan sanitasi yang melayani jutaan rumah tangga di Buenos Aires dan sekitarnya. Dimulai pada Juli 2025, rencana tersebut mencakup transfer 90% saham kepada investor swasta melalui tender publik, dengan tujuan untuk memodernisasi sektor dan meningkatkan kualitas layanan. AySA, yang dinasionalisasi kembali pada tahun 2006, membutuhkan pendanaan berkelanjutan dari pemerintah pusat, yang mencapai US$13,4 miliar hingga 2023.
Secara paralel dengan privatisasi, pemerintah telah mendorong undang-undang deregulasi yang luas. Pada Juni 2024, Senat menyetujui undang-undang "Bases y Puntos de Partida para la Libertad de los Argentinos". Undang-undang ini bertujuan untuk menderegulasi ekonomi dan pasar tenaga kerja, memberikan kekuasaan kepada presiden untuk memerintah melalui dekrit dalam bidang-bidang tertentu selama satu tahun, dan mengizinkan privatisasi perusahaan publik.
Reformasi ini telah menciptakan ketidakpastian di kalangan perusahaan internasional karena potensi perubahan lingkungan bisnis. Namun, mereka juga menawarkan peluang baru bagi investor yang bersedia menavigasi lanskap peraturan yang berkembang dan risiko ekonomi-politik. Sektor-sektor seperti energi, terutama minyak dan gas di Vaca Muerta, serta pertanian, diharapkan dapat menarik investasi asing yang signifikan karena kebijakan liberalisasi perdagangan dan insentif pajak yang baru. Perusahaan internasional harus beradaptasi dengan pasar yang terus berubah ini, mengevaluasi dampak reformasi terhadap operasi mereka, dan menyusun strategi jangka panjang yang mempertimbangkan lingkungan peraturan yang baru. Kemampuan Argentina untuk menarik dan mempertahankan investasi asing langsung (FDI) di sektor-sektor utama akan menjadi indikator penting kemajuan ekonomi dan pemulihannya yang berkelanjutan.