Pasar Asia Bervariasi di Tengah Data Ekonomi AS dan Pembicaraan Ukraina

Diedit oleh: Olga Sukhina

Pasar saham Asia menunjukkan pergerakan yang beragam pada Jumat, 15 Agustus 2025. Kinerja yang bervariasi ini dipengaruhi oleh data ekonomi Amerika Serikat terbaru dan antisipasi terhadap diskusi antara AS dan Rusia mengenai konflik Rusia-Ukraina.

Di tengah ketidakpastian ini, pasar Eropa mengalami kenaikan, dengan indeks Stoxx 600 naik 0,2% menuju level tertinggi sejak Maret. Di Australia, indeks S&P/ASX 200 ditutup pada rekor tertinggi baru, naik 0,73% menjadi 8.938,60. Kenaikan ini mengakhiri minggu yang kuat bagi pasar Australia, yang juga didukung oleh penurunan suku bunga oleh Reserve Bank of Australia (RBA) dan laporan laba perusahaan yang positif. Sektor energi dan pertambangan memimpin kenaikan, dengan saham-saham seperti Ampol dan Liontown Resources mencatat kenaikan signifikan.

Pasar Jepang menunjukkan pemulihan yang kuat, dengan indeks Nikkei 225 melonjak 1,7% menjadi 43.378,31. Kenaikan ini didorong oleh data Produk Domestik Bruto (PDB) kuartal II 2025 yang lebih baik dari perkiraan, yang menunjukkan pertumbuhan ekonomi sebesar 1% secara tahunan. Pertumbuhan ini ditopang oleh belanja modal yang kuat dan ekspor yang tangguh. Data PDB Jepang yang positif ini juga meningkatkan spekulasi mengenai normalisasi kebijakan moneter oleh Bank of Japan.

Sementara itu, harga minyak mentah mengalami sedikit penurunan. WTI Crude Oil diperdagangkan turun 0,44% menjadi $63,68 per barel, dan Brent Crude Oil turun 0,34% menjadi $66,61 per barel. Penurunan ini terjadi menjelang pertemuan antara Presiden AS Donald Trump dan Presiden Rusia Vladimir Putin di Alaska, yang bertujuan untuk membahas penyelesaian konflik Ukraina. Pasar mengantisipasi hasil dari pertemuan ini, yang dapat mempengaruhi dinamika pasokan minyak global.

Perhatian investor juga tertuju pada rilis data ekonomi AS, termasuk penjualan ritel dan produksi industri. Data inflasi produsen AS yang lebih tinggi dari perkiraan pada bulan Juli, yang naik 3,3% secara tahunan, telah meredam ekspektasi penurunan suku bunga The Fed, meskipun pasar masih memperkirakan kenaikan suku bunga sebesar 0,25% pada bulan September. Ketidakpastian mengenai kebijakan moneter AS ini menambah lapisan kompleksitas pada lanskap pasar global saat ini.

Sumber-sumber

  • FinanzNachrichten.de

  • RTTNews.com

  • CME Group's FedWatch Tool

  • Reuters

Apakah Anda menemukan kesalahan atau ketidakakuratan?

Kami akan mempertimbangkan komentar Anda sesegera mungkin.

Pasar Asia Bervariasi di Tengah Data Ekono... | Gaya One