Bitcoin Anjlok ke $112.000 di Tengah Likuidasi Kripto Senilai $1,7 Miliar

Diedit oleh: Yuliya Shumai

Pasar mata uang kripto mengalami penurunan signifikan pada 22 September 2025, dengan Bitcoin (BTC) merosot ke level sekitar $112.000, menandai koreksi lebih dari 4% dalam 24 jam terakhir. Penurunan ini memicu likuidasi besar-besaran di seluruh pasar, mencapai lebih dari $1,7 miliar dalam posisi kripto, terutama posisi beli (long). Sekitar 405.300 pedagang terdampak oleh likuidasi ini, dengan likuidasi terbesar terjadi pada posisi Bitcoin dan Ethereum.

Likuidasi ini terjadi di tengah kekhawatiran analis mengenai potensi "kelelahan siklus" dalam pasar Bitcoin. Metrik on-chain seperti Spent Output Profit Ratio (SOPR) dan rasio Sharpe menunjukkan penurunan profitabilitas dan pengembalian yang disesuaikan dengan risiko. Rasio pembeli terhadap penjual (taker buy/sell ratio) berada di -0,79, mengindikasikan dominasi penjual di pasar. Data historis menunjukkan bahwa rasio serupa pada 20 Januari lalu mendahului penurunan 32% pada harga Bitcoin.

Joao Wedson, pendiri Alphractal, berpendapat bahwa Bitcoin menunjukkan tanda-tanda kelelahan siklus, dan fokus pasar mungkin akan bergeser ke altcoin meskipun Bitcoin mencapai rekor tertinggi baru. Wedson mencatat bahwa SOPR Trend Signal mengindikasikan profitabilitas yang menurun, dan harga realisasi pemegang jangka pendek Bitcoin berada di $111.400, level yang seharusnya diamankan institusi lebih awal. Rasio Sharpe Bitcoin juga melemah dibandingkan tahun 2024, menunjukkan pengembalian yang lebih rendah terhadap risiko.

Analis pasar kripto secara umum menyuarakan keprihatinan tentang potensi pasar yang jenuh dan kemungkinan koreksi lebih lanjut. Beberapa metrik on-chain, seperti yang disediakan oleh CryptoQuant, juga mengindikasikan potensi tren bearish. Kondisi pasar saat ini juga dipengaruhi oleh faktor makroekonomi global, termasuk kebijakan suku bunga bank sentral. Meskipun ada ekspektasi penurunan suku bunga, ketidakpastian mengenai langkah kebijakan selanjutnya dapat memicu volatilitas.

Investor jangka panjang melihat periode ini sebagai fase konsolidasi, sementara pedagang jangka pendek menghadapi dilema strategi. Historisnya, periode setelah peristiwa halving Bitcoin sering kali diikuti oleh tren bullish yang kuat, namun siklus kali ini menunjukkan dinamika yang berbeda, dengan keterlibatan institusional yang meningkat dan respons pasar yang lebih hati-hati. Beberapa analis berpendapat bahwa siklus empat tahunan tradisional pasar kripto mungkin tidak lagi relevan karena adopsi institusional yang terus berkembang.

Di tengah gejolak ini, investor disarankan untuk tetap waspada dan melakukan analisis mendalam terhadap kondisi pasar serta metrik on-chain untuk mengambil keputusan investasi yang terinformasi. Pergerakan harga Bitcoin dan aset kripto lainnya akan terus dipantau seiring dengan perkembangan data ekonomi dan sentimen pasar global.

Sumber-sumber

  • Cointelegraph

  • DailyForex

  • CCN

  • Ainvest

Apakah Anda menemukan kesalahan atau ketidakakuratan?

Kami akan mempertimbangkan komentar Anda sesegera mungkin.