Tuchín, sebuah kotamadya di Córdoba, Kolombia, semakin dikenal sebagai destinasi menarik bagi para pelancong yang mencari kekayaan sejarah, budaya, dan keindahan alam. Warisan uniknya kini menarik perhatian nasional dan internasional yang semakin meningkat. Pada tahun 2025, Tuchín akan menjadi tuan rumah XXVI Feria del Sombrero Vueltiao, sebuah perayaan meriah tradisi budaya dan kerajinan tangan daerah. Acara tiga hari ini, yang berlangsung dari 3 hingga 5 Januari 2025, menampilkan teknik menenun leluhur dari "caña flecha", menawarkan pengalaman mendalam bagi pengunjung dalam pembuatan "sombrero vueltiao" yang ikonik, sebuah simbol masyarakat Zenú. Pameran ini juga menyoroti keragaman produk yang terbuat dari "caña flecha", termasuk tas, dompet, gelang, ikat kepala, gaun, ikat pinggang, dan tikar, yang menunjukkan keserbagunaan serat alami ini.
Menggarisbawahi daya tariknya, Tuchín telah dimasukkan dalam jadwal pelayaran 'National Geographic Quest' untuk 19 Oktober 2025. Pelayaran bergengsi ini akan memungkinkan penumpang untuk menyaksikan secara langsung proses rumit pembuatan "sombrero vueltiao" dan berinteraksi dengan budaya komunitas Zenú. Perlu dicatat bahwa 'National Geographic Quest' juga menawarkan pelayaran lain yang mengunjungi Tuchín pada tanggal 26 Oktober dan 2 November 2025, yang semakin menyoroti pentingnya daerah tersebut dalam pariwisata budaya. "Sombrero vueltiao", yang berakar kuat dalam budaya pribumi Zenú, adalah pakaian khas dari pantai Karibia Kolombia, khususnya sabana Córdoba, Sucre, dan Bolívar. Diakui sebagai Simbol Budaya Bangsa, pembuatannya dari daun "caña flecha" adalah bukti keterampilan kerajinan tangan yang bertahan lama. Teknik menenun ini, yang berasal dari suku Zenú lebih dari seribu tahun yang lalu, tidak hanya memamerkan keahlian tetapi juga mewujudkan elemen kosmogonik yang melekat dalam budaya Zenú, dengan pola yang mewakili flora asli daerah tersebut. Feria del Sombrero Vueltiao menyediakan platform penting bagi para pengrajin lokal untuk memamerkan keahlian mereka, mengundang pengunjung untuk mendalami permadani budaya yang mendalam di wilayah tersebut. Dengan pengakuan internasionalnya yang terus berkembang dan acara budaya, Tuchín memperkuat statusnya sebagai tujuan wisata yang signifikan pada tahun 2025. Sekitar 90% keluarga di Tuchín bergantung pada pembuatan kerajinan tangan, menjadikan feria ini sebagai dorongan ekonomi yang signifikan bagi kota tersebut. Proses pembuatan "sombrero vueltiao" adalah proses yang panjang dan rumit, yang melibatkan ekstraksi dan persiapan serat, menenun untaian, dan membentuk topi, yang membutuhkan banyak waktu dan bakat. Kualitas topi ditentukan oleh jumlah serat yang dijalin bersama, dengan topi terbaik memiliki setidaknya 21 "Vueltas" (jumlah lilitan), yang memungkinkan topi yang lebih fleksibel dan tahan lama. Keterampilan ini diturunkan dari generasi ke generasi, dengan banyak keluarga yang berdedikasi untuk melestarikan warisan leluhur ini.