Provinsi Guizhou, Tiongkok, meresmikan Jembatan Huajiang Grand Canyon, yang kini menyandang predikat jembatan tertinggi di dunia. Jembatan ini memiliki ketinggian 625 meter di atas Sungai Beipan, melampaui rekor sebelumnya dan menjadi simbol kemajuan teknologi Tiongkok dalam pembangunan infrastruktur. Dibangun di atas medan yang menantang, jembatan gantung ini dirancang dengan pilar-pilar kokoh dan dek yang substansial, dilengkapi sistem pemantauan canggih untuk memastikan stabilitasnya terhadap berbagai kondisi cuaca.
Struktur baja jembatan ini memiliki berat total 22.000 ton dan membentang sepanjang 2.890 meter, dengan bentang utama 1.420 meter. Pembangunannya dimulai pada Januari 2022 dan rampung pada September 2025, menunjukkan efisiensi dalam proyek berskala besar. Kehadiran Jembatan Huajiang Grand Canyon secara signifikan mengurangi waktu tempuh yang sebelumnya memakan waktu dua jam menjadi hanya satu menit, membuka peluang ekonomi yang lebih luas dan integrasi wilayah yang sebelumnya terisolasi.
Lebih dari sekadar fungsi praktis, jembatan ini dirancang sebagai destinasi wisata dengan jalur berlantai kaca, menara pandang, dan dek observasi yang menawarkan pemandangan spektakuler. Provinsi Guizhou, yang sudah memiliki hampir separuh dari 100 jembatan tertinggi di dunia, memposisikan dirinya sebagai pusat keunggulan teknik sipil Tiongkok. Jembatan Huajiang Grand Canyon menjadi simbol terbaru komitmen provinsi ini terhadap pembangunan infrastruktur modern dan pengembangan pariwisata berkelanjutan.
Proyek senilai USD 280 juta ini juga mencatat berbagai terobosan teknologi, termasuk desain tahan angin dan konstruksi di ketinggian, yang menghasilkan 21 paten. Beberapa pencapaian teknisnya bahkan telah dimasukkan ke dalam standar konstruksi jembatan nasional Tiongkok. Keberhasilan pembangunan Jembatan Huajiang Grand Canyon merupakan bukti nyata kemampuan rekayasa modern dalam menaklukkan tantangan alam, membuka cakrawala baru untuk kemajuan dan konektivitas global.